Assalamualaikum.. Hallo semuanya, sebelumnya aku mau ucapin Minal Aidin wal Faidzin ya buat semua teman2 yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H ☺️🙏
Mohon maaf juga nih, aku baru bisa update lagi kisah PUR. Terimakasih udah mau sabar nunggu kelanjutannya cerita ini, semoga kamu selalu terhibur ya...
Happy Reading ❤️❤️
***
Ara spontan berdiri lalu menghampiri Rayan. Dan benar saja dugaannya, untuk kesekian kalinya wajah si cowok Batu itu bonyok akibat berkelahi. Rayan terkejut saat Ara berdiri di hadapannya sambil memandangi wajahnya.
"Lo, berantem lagi?" Tanya Ara yang sedikit menyembunyikan rasa cemasnya. Rayan terdiam seolah tak mendengar ucapan Ara, tiba-tiba Ara mengerajapkan matanya.
"Ya ampun... Lagi-lagi gue kenapa sih!!" Dalam batinnya sambil menundukkan pandangannya.
Kemudian Ara kembali ke tempat duduknya, ia membereskan bukunya lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna putih dari dalam tas, menggendong tasnya dan bergegas kembali mendekati Rayan.
"Nih, pake aja buat bersihin wajah lo" ucapnya sambil meletakkan sapu tangan di atas meja Rayan, lalu bergegas keluar kelas.
Rayan melirik sapu tangan itu lalu menoleh kearah pintu kelas. Ia bingung dengan tingkah Ara yang terlihat membencinya namun masih perduli juga dengannya.
***
"Baik anak-anak, silahkan kerjakan tugasnya dan kumpulkan minggu depan ya" ucap Bu Fenna, guru bahasa Indonesia kelas sebelas IPS.
"Baik bu..."
"Aduh bu... Bisa dikurangi lagi ga tugasnya?" Rengek Angga
Fenna menggelengkan kepalanya "sudah Angga, ga ada protes-protes!" Sahutnya lalu pergi meninggalkan kelas.
"Eh, Mut. Kamu kenapa?
"Engga tau Rin, kepalaku pusing" jawab Muti dengan nada lemas
Sejak pembelajaran berlangsung, Muti terlihat terus memijat pelipisnya perlahan. Ia juga kelihatan tidak fokus saat Bu Fenna sedang memberi penjelasan materi di kelasnya. Beberapa menit kemudian Muti jatuh pingsan di kelasnya.
DRAG!!!
"Mutiii......" Teriak Rindy, teman sebelah Muti. Teriakan Rindy itu membuat semua murid menoleh kearahnya.
"Muti!" Teriak Althan seraya bergegas menghampiri Muti
Althan mencoba untuk membangunkan Muti, ia menggoyang-goyangkan pipi sepupunya itu perlahan, namun Muti tidak juga sadar. Hingga akhirnya Althan menggendong Muti dan membawanya ke ruang UKS.
---
"
Ara, Anna. Tadi aku liat Muti pingsan, terus dibawa ke UKS sama... Althan kalo ga salah" ujar salah satu teman kelas Ara
Jelas kabar tersebut membuat keduanya terkejut penuh khawatir. Ara dan Anna bergegas lari ke UKS untuk memeriksa keadaan Muti.
Saat tiba di UKS, terlihat Althan tengah mengusap-usap kepala Muti penuh kasih sayang. Kedua mata Muti masih tertutup rapat, dengan wajah yang terlihat pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN UNTUK RAYAN
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini kisah perjalanan seorang gadis SMA yang berusaha melupakan luka hatinya di masa lalu, Ara. Lengkapnya Lunara Thalia Al-Hanan. Seorang remaja yang memiliki paras cantik, berpostur badan tinggi dengan sedikit gaya tomboinya y...