8. Mantu Pilot

18.9K 1.7K 155
                                    

HAPPY READING

Aleasha memanfaatkan hari libur kerjanya dengan tidur seharian. Sudah menjadi kebiasaannya. Terhitung 14 jam gadis cantik itu tertidur. Waktu sekarang pukul lima sore dan Aleasha belum kunjung bangun.

Aruna, selaku bunda Aleasha, sampai angkat tangan membangunkan putri semata wayangnya. Aruna pun memaklumi jika anaknya menghabiskan waktunya dengan beristirahat, namun tidak tidur berkepanjangan sampai berjam-jam. Mana Aleasha belum makan, ibu mana yang tidak khawatir.

Aruna masuk kembali ke kamar anaknya, masih sama, Aleasha masih pulas. Kali ini Aruna tidak akan membiarkan Aleasha tidur lebih lama lagi. Ia memutuskan untuk membangunkannya.

Usapan lembut Aruna beri di rambut Aleasha. "Sayang ... ayo bangun. Jangan tidur mulu, nanti kepala kamu pusing terus sakit." katanya sembari memandangi Aleasha. Tidak terasa anaknya sudah besar.

"Hey, bangun, bangun, bangun. Keburu diguyur Ayah kamu loh, nanyain kamu terus tuh."

Respon Aleasha hanya bergumam samar, entah dia sudah sadar atau belum. Aruna mengempit hidung Aleasha, baru gadis itu mengerjapkan mata.

"Bangun, Alea!"

"Bentar," jawab Aleasha dengan suara khas bangun tidur.

"Ada tamu dibawah dari tadi siang sampe sekarang jam lima belum pulang. Nungguin kamu bangun,"

"Heem,"

"Mandi cepet, abis itu turun ke bawah. Tamunya lagi ngobrol sama Ayah,"

"Iya Bunda,"

"Bunda tunggu dibawah sayang." Usai mengatakan itu, Aruna keluar kamar.

Aleasha menyandarkan tubuhnya diranjang, sebelah tangannya menggapai gelas berisi air mineral. Tenggorokan rasanya kering sehabis tidur 14 jam.

Aleasha mengecek ponsel nya, matanya terbelalak begitu melihat notif dari Leo.

102 missed call and 217 chat from Leo.

"Haduh, gak bisa ditinggal bentar nih orang. Baru semalem nganterin depan rumah, ditinggal tidur notifnya segini banyak."

Ponsel Aleasha di geletakkan begitu saja di kasur, ia memutuskan untuk mandi karena kata bundanya ada tamu dibawah.

***

"Kurang ajar! Bisa-bisanya dia mainin anak gadis saya. Dari awal memang saya gak suka sama Rafa, tampangnya kayak orang slengean. Untung aja Aleasha lepas sama orang seperti itu."

Aryo—ayah Aleasha, menggeram kala mendengar cerita yang di lontarkan seseorang perihal hubungan Rafa dan Aleasha.

"Iya, Om. Saya juga kesel sama mantannya Alea. Sekarang mantannya itu tinggal di London dan memilih pasangan selingkuhannya dia."

"Bagus deh. Rafa gak bisa ketemu sama anak saya lagi. Orang selingkuh akan selingkuh terus, susah diobatin kalo bukan dari diri sendiri."

"Om, Aleasha mana ya?"

"Tidur. Orang itu kerjaannya tidur mulu kalo libur."

Aryo membenarkan posisi duduknya, lantas mengamati pria di depannya ini. Aryo baru menyadari, pria tersebut terus mengajak membicarakan tentang Aleasha. Bahkan, tidak terasa pria ini sudah bertamu selama empat jam. 

"Ngomong-ngomong, kamu ini siapa ya?" Bisa-bisanya setelah empat jam ngobrol, baru kenalan sekarang.

"Leo, Om. Kerabatnya Alea di maskapai."

36.000FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang