HAPPY READING
Salah satu kesempatan untuk bertemu dengan perempuan yang disukai nya yaitu di bandara. Setiap kali berangkat penerbangan atau pas pulang, Leo berharap ia bertemu Aleasha. Meski sekedar eye contact sekilas, Leo bisa gak tidur seminggu. Dan, Leo mengharapkan bisa satu rute penerbangan dengan Aleasha. Namun terjadi perbedaan, Leo lebih sering penerbangan Asia atau Eropa, sedangkan Aleasha lebih sering penerbangan domestik.Sepertinya ia beruntung hari ini, tidak sengaja Leo menatap gadis cantik di kursi tunggu. Siapa lagi kalau bukan Aleasha. Leo berhenti sebentar untuk memotret diam-diam Aleasha. Percaya lah, 50 persen lebih isi galeri Leo fotonya Aleasha semua.
"Cantik juga ya dia?" Seseorang mendapati Leo sedang memerhatikan Aleasha.
"Emang, jodoh gue bukan sih?" Tak lupa Leo selalu berdoa sepertiga malam, meminta agar Aleasha menjadi jodohnya.
Gama menepuk pundak Leo. "Jiaaaaaa, suka sama pramugari sendiri? Klasik."
"Bangke lo. N-ngapain?"
Bukannya menjawab pertanyaan Leo, Gama sialan menghampiri Aleasha yang sedang sendirian memakai earphone.
Leo was-was sama apa yang dilakukan Gama.
"Aleasha, sendirian aja nih?"
Perempuan yang disapa Aleasha, sedikit terjingkat. Ia melepaskan earphone. "Mas Gama? Ada apa?"
"Sendirian aja?"
Aleasha mengangguk. "Lagi nunggu pacar jemput, aku baru landing."
"Yah, punya pacar doi!" Gama berteriak ke Leo sambil membentuk hati terpotek.
Tanpa diberi tahu Gama, Leo sudah tahu kalau dia sudah punya pacar. Dasar Gama kurang update.
"Dapet salam tuh, sama kapten cupu. Yang itu tuh orangnya," Gama menunjuk-nunjuk ke tempat Leo berdiri.
Beberapa saat Aleasha berkontak mata dengan Leo. "Capt Leo? Kok gak ikut kesini? Eh, maksudnya, kok diam aja disitu?"
"Kamu kenal?"
"Tau sekilas, gak akrab kayak sama Mas Gama."
"Leo ganteng gak?"
"Biasa aja, tapi ya ganteng karena dia cowok." jawab Aleasha apa adanya.
"Gantengan mana, saya atau Leo?"
"Maksudnya apa ya?"
"Hai sayang! Pulang sekarang yuk? Bahaya lama-lama disini." Rafa, pacar Aleasha, datang-datang duduk disamping Aleasha sambil merangkul. Ia takut Aleasha kecantol pilot di depannya alias Gama.
Leo yang melihat itu, lantas pergi. Kenyataan bahwa mencintai seseorang segitu tergila-gilanya dan tahu bahwa kita tidak bisa memilikinya is another level of pain.
Memiliki Aleasha adalah sebuah halusinasi. Dia nyata, namun terasa fatamorgana. Harapan yang Leo paksakan menjadi nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
36.000FT
Teen Fiction✈️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apa jadinya seorang pilot melamar pramugari di ketinggian 36.000 kaki diatas permukaan laut? Entah tanya saja pada Leo Chandra Winata. "Penumpang yang terhomat, saat ini kita sedang berada di ketinggian 36.000 kaki. Izin...