25. Akhir Dari Keputusan

12.4K 1.1K 38
                                    

Happy Reading


"Makasih loh, udah bawa Bunda sama Ayah makan malam. Jarang banget kita kumpul full team begini," Aruna tertawa kecil sambil membersihkan mengelap mulut memakai tisu.

"Sama-sama Bunda," balas Leo mengangguk pelan ke Aleasha versi tua, alias Aruna. Leo yakin, mudanya pasti cantik seperti Aleasha. Kenapa Papa nya gak nikah sama Bunda Aruna aja sih? Eh-

"Lio, mau gurame nya lagi dong. Duri nya tolong pisahin ya, El mau menikmati tanpa duri," El menunjuk ke piring lebar berisikan ikan gurame asam manis.

"El? Ini gurame kamu yang kedua, kamu gak kenyang? Makan nya banyak banget," Lio terheran-heran, memang nafsu makan El belakang ini sedang meningkat. Yang bikin kesal ketika tengah malam El merengek minta makan.

"Kamu jadi berisi banget. Jadi makin semok." Lio mengelus punggung El, memperhatikan lekuk tubuhnya yang semakin menggendut akibat Lio junior.

"Lio bicaranya!" Lio dihadiahi pelototan Rini sebab bicara sembarangan. El jadi tersenyum canggung, dalam hati ikut gondok mendengar Lio yang ceplas-ceplos.

Aleasha menggenggam tangan Leo kuat-kuat di bawah meja. Malam ini, Leo akan mengatakan keinginannya di depan keluarga. Aleasha jadi gelisah.

"Leo mau kasih tahu sesuatu ke kalian, ini keputusan Leo dan Aleasha. Jadi-" ucapan Leo terpotong. Leo gregetan, ini akibatnya jika mengajak adiknya pergi-pergi. Ngeribetin, rusuh.

"Argh!!! Lio sialan! El kesedak duri uhuk uhuk, aaaa ini gimana???" El menjambak rambut Lio penuh emosi, matanya mulai berair karena duri ikan nyangkut di tenggorokan.

"El! Ah, sakit goblok!" Lio meringis dan pasrah kepalanya terombang ambing dijambak El, ia sembari menyerahkan segelas air putih.

"Lio, El! Jangan ribut. Lio bahasanya yang sopan!" Rini membantu memijat tengkuk El.

"El duluan yang ngatain."

"Salah Lio yang gak becus misahin daging sama duri."

"Nyalahin gue lo??"

"Iya! Emang kenapa?!" El marahnya semakin menjadi.

Lio geram sendiri, mau bermain kasar tapi dia wanita kesayangannya. "Maaf," ia mengelus perut El. Dalam sekejap, marahnya El mereda.

Rini memijat dahinya. "Ya begitu lah mereka. Kadang ribut, terus baik lagi." Ia menjadi tidak enak dengan keluarga Aleasha.

Yuda malah tertawa geli dengan tingkah anak dan menantunya itu. Di rumah jadi tidak sepi, ada hiburan walau kadang mengganggu waktu kerjanya ketika sedang bekerja dari rumah karena keberisikkan mereka.

Aruna memaklumkan, namanya pasangan muda.

Situasi kembali normal, Leo mulai angkat bicara. "Leo memutuskan untuk tidak memiliki anak."

Boom! Semuanya terdiam kecuali Leo dan Aleasha. Aleasha bahkan mencengkram paha Leo saking takutnya melihat ekspresi keluarganya.

"Leo. Boleh cinta, tapi jangan goblok ya!" Aryo tidak yakin itu juga kemauan Aleasha. Dari raut anaknya, dia terlihat tertekan dan gelisah.

36.000FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang