27. Baginda Rion

10.6K 1K 154
                                    

HAPPY READING


Semalam Leo tidak boleh tidur dikasur, ini atas perintah baginda Rion. Bocah itu dendam ke Leo akibat tidak memperbolehkannya memakan es krim. Jelas, siapa yang tidak melarang kalau anak kecil habis lima stick ice cream dalam sekejap. Nanti pas ibunya jemput dan tahu anaknya tiba-tiba radang, siapa yang disalahin?

Leo menyentuh pinggir kasur pun, habis dirinya ditimpuki mainan Rion yang diantaranya berbahan besi dan akan melukai siapapun jika terkena timpukan.

Mau tidak mau, Leo tidur di sofa bed yang ada di kamarnya. Demi apapun, Leo gak mau lagi menerima penitipan anak. Apalagi sampai nginep dan menganggu waktunya dengan Aleasha.

Begitu Leo terbangun, ia merasa tangannya melingkar di perut seseorang. Hidungnya mencium aroma rambut khas Aleasha. Rupanya Aleasha ikut tidur di sofa bed yang sangat nge-pas untuk ditiduri berdua. Aduh, Leo jadi baper. Kapan dia pindah ke sofa?

Kasihan Aleasha, baru pulang kerja langsung mengurus dua anak kecil sampai tidurnya ngedengkur. Pasti capek banget.

Baru mau sayang-sayangan, eh- si bayi nangis. Leo merasa stres kala mendengar anak nangis, berisik banget.

Leo memutuskan menghampiri Ais, agar tangisannya mereda sehingga tidak membangunkan si resekk-Rion. Jujur, Leo capek, Rion terlalu aktif.

"Bangun? Jangan nangis." Dengan kaku, Leo menggendong Ais yang sudah terbangun.

"Mau ikut saya? Kita beli bubur buat kamu. Eh, kamu mau sarapan lontong sayur atau ketoprak? Kalau menurut saya sih, lontong sayur karena cuaca lagi dingin," tawar Leo memberikan pilihan.

Ais masih bengong-bengong khas orang bangun tidur. Bodo amat lah, Leo culik saja anak ini.

"Kamu kan cewek, istri saya suka seblak. Please, jangan minta seblak pagi-pagi gini ya," pada dasarnya semua cewek suka seblak. Tapi gak seumuran Ais juga disuruh makan seblak.

Leo keluar kamar, menuju ke lantai dasar. Ia meletakkan Ais di stroller. Leo memutuskan untuk berjalan kaki saja ke depan komplek.

"Wah, Pak Pilot udah punya anak ya?"

"Ya ampun, ganteng banget sih."

"Anaknya gak mirip tuh, tapi lucu."

"Ponakannya kali say,"

"Mau dong om nyaaaa."

Di dominasi ibu-ibu yang sedang membeli sayuran, mereka terpesona dengan Leo. Respon Leo hanya cuek saja, gak penting.

***

"Bagaimana ini bisa terjadi? Kalian gak kayak Lio kan? Ceweknya hamil diluar nikah. Kok bisa anak kalian sudah sebesar ini. Selama ini Mama punya cucu? Dan kamu umpetin anak kamu sendiri biar gak ketahuan siapapun? Bejat kamu Leo!"

Apes, sial, Leo ketemu Mamanya di jalan saat pulang habis beli bubur. Saat ini, Leo menebeng di mobil Rini karena tujuannya kerumah.

Semenjak Leo bersuara tentang dirinya yang gak mau punya anak, Rini lebih sering ke rumah sekedar menasehati dan menyadarkan Leo betapa pentingnya punya anak.

36.000FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang