HAPPY READING
"Ada ye, suami istri bahasanya formal? Kayaknya lo berdua doang, Bang. Yang romantis napa, panggil sayang."
"Bacot."
"Dih, dikasih saran juga. Kakak ipar gue pasti seneng dipanggil begitu. Gue rasa nih ya, calon istri kedua gue maunya pake bahasa aku-kamu, tapi bahasa lo nya masih formal. Jadi ngikut lo, ngerti gak?"
"Siapa calon istri kedua? Gue gibeng lo."
"Liat, tuh." Lio merangkul abangnya sembari menunjuk El dan Aleasha yang sedang tertawa bersama di dapur. "Cantik-cantik bener bini gue."
Leo bersiap meninju perut Lio. Sayangnya pukulan itu berhasil di tangkis, kepalan tangan Leo dipegang Lio. "KAK! LIAT NIH ABANG LEO KASAR BANGET!"
Leo mendapat tatapan tajam dari Aleasha, ia mendengus. Kali ini Lio menang.
"Oh, jadi takut sama istri?" Menggoda abangnya adalah hal yang menyenangkan. Meski dibawa serius sebab Leo tidak segan-segan memukulnya jika kesabarannya sudah habis.
Pindah tempat adalah solusi agar Lio berhenti mengajak ribut. Namun usaha Leo sia-sia, adiknya itu terus membuntutinya sambil membentuk asap jadi O. Lio sedang nge-vape.
"Gak usah pencitraan depan Kak Aleasha. Pasti lo mau sebat juga kan? Gue baru beli liquid, enak banget wanginya. Lo harus coba."
Leo menggeleng sambil mengibas-ngibaskan kumpulan asap yang Lio ciptakan. "Jangan sering nge-vape, asapnya gak bagus terlebih El lagi hamil."
"Bacot." Lio mengikuti eskpresi dan gaya bicara Leo. Tidak lama ia tersenyum tidak jelas kala ditatap intimidasi oleh Leo karena ia meledeknya.
Bau salted caramel terasa semerbak di hidung Leo. Bukan dari kue yang El dan Aleasha buat, melainkan dari liquid vape punya Lio.
Dia membuat kepulan asap tebal. Aleasha merasa terganggu dengan perbuatannya. "Lio, kalau mau vape di luar aja."
"Kamu gak ikutan kan?" tanya nya pada Leo.
"Mau join, Kak. Tapi gak mau keliatan bad di depan istrinya," ucap Lio tahu apa yang Leo rasakan.
"Abang kamu ngerokok juga?"
"Bukan rokok, vape,"
"Sama aja, malah lebih banyak nikotin vape daripada rokok. Belum aja kena penyakit paru-paru." Penyakit yang saat ini Rafa alami diakibatkan karena merokok. Aleasha tidak mau orang terdekat ikut merasakan hal yang sama.
"Mas, kamu jangan ikut-ikutan! Kalau kena penyakit saya gak mau urus." ancam Aleasha demi kebaikan dia sendiri.
"Udahlah, ayok ikut gue. Jangan mau di stir sama bini." Lio terus mengompori Leo agar ikut merokok.
Leo sebenernya mau-mau aja, tetapi jika ada Aleasha ia tidak pernah merokok.
Sekarang Aleasha baru ngerasain kesel sama Lio, pantesan Leo sering emosi. Ia tidak mau Leo terhasut merokok, takut apa yang dialami Rafa terjadi pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
36.000FT
Teen Fiction✈️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apa jadinya seorang pilot melamar pramugari di ketinggian 36.000 kaki diatas permukaan laut? Entah tanya saja pada Leo Chandra Winata. "Penumpang yang terhomat, saat ini kita sedang berada di ketinggian 36.000 kaki. Izin...