13. Pre-Wedding

16.6K 1.3K 374
                                    

HAPPY READING

"Satu...."

"Dua..."

"Tiga..."

Jeprett

"Bagus. Ganti gaya."

Hari ini, tepat seminggu sebelum nikah, Leo dan Aleasha ada jadwal poto pre-wedding. Baru sempat pemotretan sekarang karena bookingan fotografer nya penuh.

Lokasi pre-wedding dilaksanakan di lapangan yang biasa dilakukan untuk latihan pesawat terbang. Foto nya pun belakangnya berlatar pesawat.

"Tangan Mas Leo di pinggang calon istrinya, tangan Mbak nya di dada Mas Leo. Saling tatap, jangan lupa senyum. Tahan ya. Satu... Dua...Tiga."

"Good. Sekarang kalian cium bibir yang romantis,"

"Whatt???!" Aleasha spontan memekik dengan muka memanas.

Begitu juga Leo yang mengalihkan pandang, tidak mau seorang pun melihat wajah salah tingkahnya.

"Kenapa? Clien saya foto prewed rata-rata gaya mereka cium bibir. Bahkan ada yang lebih hot dari sekedar cium bibir."

"Gak bisa dong, kami belum menikah. Jangan-jangan situ fotografer gadungan ya? Nanti foto kami dijadikan sampul majalah dewasa, iya?!"

"Hei, jangan nuduh sembarangan ya. Saya ini fotografer profesional yang biasa memotret artis-artis. Sebelum milih jasa saya, udah lihat testimoninya belum? Asal aja kalau ngomong."

"Udah, Alea. Kita bisa request gaya yang lain, kamu gak usah marah-marah," ujar Leo menenangkan, ia tidak mau terjadi keributan.

"Yaudah gini aja, Mas Leo cium kening Mba Alea. Posisi tangan tetap seperti tadi ya. Gimana? Saya masih ada jadwal motret lain soalnya,"

Leo dan Aleasha saling tatap, keduanya sama-sama merasakan sesuatu yang aneh menjalar di tubuhnya. Belum lagi degup jantung ya tak beraturan sering kali membuat Leo dan Aleasha grogi, sehingga take berulang-ulang.

"Iya udah gitu aja." putus Aleasha tiba-tiba. Dikira Leo, Aleasha mau menolak pose yang disarankan.

Sang fotografer mulai mengarahkan kamera. Aleasha mengangguk sebagai pertanda ia siap.

"Maaf ya." Bibir Leo mulai mendekat ke kening Aleasha. Second time, Leo mencium perempuan selain ibunya. Kecupan kedua yang Leo berikan ke Aleasha setelah yang pertama di pipi waktu itu.

"Satu.. dua... tiga."

Cekrek

"Bagus nih. Mas Leo menjiwai banget kayaknya," goda si fotografer.

Aleasha mampu menangkap wajah kemerahan Leo. "Itung-itung latihan cium kening buat akad, biar gak grogi," tambah Aleasha meledek.

Tangan Aleasha mengusap rahang Leo. "Malu ya?"

"Gak. Biasa aja." Yang jelas, Leo mencoba agar tidak tersenyum.

"Dasar sok cool."

"Yang penting ganteng."

***

"Ada negara yang mau kamu kunjungi atau belum pernah kesana?"

36.000FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang