HAPPY READING
Aleasha tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Dia menatap gedung-gedung tinggi dari balkon hotel. Lelah perjalanan selama di pesawat terbayarkan begitu melihat pemandangan city light New York.
"Masuk, Alea. Kamu udah berdiri disitu satu jam." Leo berdiri beberapa langkah dibelakang Aleasha.
"Terima kasih." Aleasha berhambur ke pelukan Leo. Suaminya bagaikan jin dalam teko yang selalu mengabulkan permintaan tuannya. Bedanya, Aleasha tidak pernah meminta apapun. Leo yang pekaan, dia selalu paham apa yang Aleasha suka.
"Kamu mau apa dari saya? Ayo dong, kamu minta sesekali ke saya. Jangan kamu terus yang nyenengin saya."
"Ya memang itu kewajiban saya, menyenangkan hati istri. Anggap aja ini hadiah buat kamu yang bersedia jadi pendamping hidup saya."
"Tell me what you need, and then i will grant it."
"Kamu selamanya disamping saya, itu udah cukup."
"Yang lain? Eum, kamu kalau mau nafkah batin dari saya? Saya siap! Kapan pun itu. Saya akan melayani kamu dengan senang hati."
"Aturan saya yang memberi kamu itu. Bukan kamu yang menawarkan saya."
"Begitu ya? Kamu mau sekarang? Dengan kita melakukannya, saya milik kamu seutuhnya."
Malu gak sih, Leo? Istri sudah siap, masa suaminya belum. "Saya belum siap, masih ada waktu lain. Sekarang kita pacaran dulu."
Aleasha tersenyum sambil mengangguk. "It's oke. Oh, atau kamu mau saya fokus jadi istri kamu aja? Saya bisa berhenti bekerja saat kontrak pramugari selesai,"
"No. Daripada nganggur dirumah, mending kamu berkarier selagi belum punya anak."
"Ay ay, Captain!"
Ketika tidur bersama saat first night, tengah malam Leo kebangun karena mau mempersiapkan segala kebutuhan ke New York. Sengaja tidak membangunkan Aleasha.
Begitu melek mata, Leo disambut bagian atas milik wanita yang terbuka bebas. Selimut yang menyingkap ditubuhnya, lepas entah kemana. Leo sampai istigfar 33 kali, ketika tidak sengaja melihat dua buah kewanitaan. Sampai sekarang kalau mengingat itu, Leo masih istigfar.
"Astagfirullah....," Leo memejamkan mata seraya menggeleng, menghempaskan bayangan kotor itu.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
36.000FT
Teen Fiction✈️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apa jadinya seorang pilot melamar pramugari di ketinggian 36.000 kaki diatas permukaan laut? Entah tanya saja pada Leo Chandra Winata. "Penumpang yang terhomat, saat ini kita sedang berada di ketinggian 36.000 kaki. Izin...