24. Meet Ex

12.5K 943 24
                                    

HAPPY READING

"Gue mau dilamar. Menurut lo gimana? Setuju gak?"

"Kenapa minta pendapat ke gue? Ya jelas setuju lah, selagi bikin lo bahagia,"

"Lo tuh udah kayak keluarga sendiri buat gue, gue butuh restu dari lo juga,"

"Gue belum kenal cowok lo spesifik dari bibit, bebet, bobot. Gue ngelihat update-an foto atau video lo berdua di sosial media kelihatan happy sih. Pasti dia bikin lo bahagia kan?"

Perempuan yang menjadi sobat karib nya Aleasha itu mengangguk. "Tapi gue bakal iparan sama mantan suami lo," Shilla agak merasa tidak enak. Memang tujuan mengajak Aleasha main untuk memberi kabar ini rencana lamarannya.

"Trus?" Aleasha menaikkan sebelah alis.

"Lo kan udah kayak saudara gue, Alea. Kalau Clara adik gue, berarti adik lo juga." Shilla tertawa melihat ekspresi Aleasha yang kegelian.

"Najong. Itu mah adik lo aja, gue anak tunggal. Adik ipar gue cuman Lio sama El."

"Hahaha! Demi deh, si Clara nanyain lo mulu. Katanya, lo pakai apa sih sampe Leo bucin gitu? Bahkan, dia nuduh lo pakai susuk pemikat cowok. Belum tahu aja tanpa lo pake begituan, cowok pada terpikat,"

"Gue gak secantik itu ya. Biasa aja tau," Aleasha saja masih terheran-heran sampai sekarang, kenapa Leo bisa suka segitunya ke dirinya?

"Merendah minta digampar ya lo. Gue jadi lo, selfie tiap hari,"

"Nanti gue tanyain ke Mas Leo, Kak Reynand orangnya gimana. Dulu pernah dekat mereka," Aleasha mengaduk-aduk minumannya. Ponselnya bergetar, terdapat profil Leo yang memenuhi layar. Leo mengajak video call.

"Kenapa?" tanya Aleasha tanpa basa-basi. Wajah Leo terlihat fresh, sepertinya dia baru mandi.

"Masih diluar? Saya transfer buat jajan,"

"Jangan keseringan kirim uang, bukannya apa-apa, kamu setiap hari transfer saya yang jumlahnya setara gaji saya. Saya masih kerja, uang saya masih cukup."

"Kan, kamu tuh gak suka banget ya saya kasih nafkah? Kamu gak kerja, hidup kamu pun tercukupi sama saya. Saya kerja juga buat kamu. Uang saya, uang kamu."

"Saya tau, mending kamu bagiin aja ke El. Kasihan Lio belum ada penghasilan,"

"Ngapain saya nafkahin istri orang? Salah sendiri sok ngebuntingin anak orang padahal duit aja gak punya."

"Bukan nafkahin, Mas. Maksudnya, kamu sedekahin uang kamu atau patungan sama saya juga boleh, itung-itung ngebantuin buat biaya persalinan nanti."

"Biarin aja itu jadi urusan Lio. Saya udah modalin dia 50 juta buat usaha, masa persalinan pakai uang kita juga?" Leo tidak suka Aleasha terlalu peduli ke urusan orang.

"Itu rambutnya dikeringin. Jangan lupa makan sama minum vitamin," Aleasha dan Leo sedang LDR Indonesia-Belanda.

"Siapa?" tanya Shilla menunjuk ponsel Aleasha.

"Suami gue." jawabnya pada Shilla.

"Kamu jangan pulang malam. Kabari saya kalau udah dirumah, mau telponan. I miss you,"

36.000FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang