Part 35

5.7K 359 24
                                    

HAPPY READING

Aleasha menunggu di teras rumah menanti Shilla datang menjemputnya. Rencana akan ke hotel bersama tempat dimana bridal shower Shilla. Ia cukup membawa satu koper kecil untuk kebutuhannya dan Leo nanti.

Saat asik menunggu sambil scroll instagram, Aleasha menerima panggilan telepon dari Leo.

"Sudah berangkat?"

"Ini lagi nunggu Shilla, Mas."

"Rumah dikunci jangan lupa."

"Iyaaa beres."

Terdengar Leo bercengkrama dengan rekannya, tidak lama dia memastikan Aleasha masih dalam panggilan.

"Halo?"

"Ya?"

"Saya happy banget hari ini. Terima kasih ya. Can't wait to meet my wife."

"Pulangnya ke hotel ya, Mas. Kalau udah sampai di lobby, kabarin saya biar dijemput."

"Oke. Be carefull and enjoy your day, honey. Love you."

Ah, Aleasha memegang dadanya sendiri. Makin kesini Leo sering memanggilnya dengan panggilan sayang, itu tidak baik buat jantungnya. Tinggal gaya bicaranya saja yang harus dirubah.

Di seberang sana Leo berdecak karena tidak ada sahutan dari Aleasha. Leo mengucapkan kalimat ditekan setiap kata. "Love. You!"

Mobil putih mengkilap membunyikan klakson, membuat Aleasha tersadar dari kesemsemnya.

"Mas, Shilla udah sampai. Saya berangkat dulu ya."

Shilla menghampiri Aleasha berniat membantu memasukkan barang-barang ke mobil.

"Love you too nya manaaa?"

Suara Leo dapat Shilla dengar. Aleasha me-loudspeaker panggilan dari awal. Aleasha tersenyum awkward pada Shilla.

Ponsel Aleasha direbut Shilla. "Love you tooooooo, Capt! Saya pinjam Aleasha dulu ya, mau ajep-ajep!"

Nyari mati. Aleasha membujuk setengah mati agar diizinkan, Shilla malah bicara yang tidak-tidak.

"Boleh. Tapi ini kali terakhir kamu ajak main istri saya."

Aleasha merampas kembali ponselnya. "Mas, saya mau otw. Love you."

"Don't you dare, Aleasha."

"Iyaaa gak macam-macam. Shilla bercanda. Byeeee!"

Daripada semakin panjang masalahnya, Aleasha mematikan panggilan secara sepihak.

***

Leo iseng berjalan-jalan di pesawat. Posisi sekarang Leo berada di bandara Juanda Surabaya dan tujuannya akan ke Jakarta kembali Ia sudah berganti pesawat, sementara diluar sedang ada pengecekan. Pesawatnya tumben masih cukup sepi, belum banyak penumpang. Ia jadi nostalgia melamar Aleasha di tengah-tengah penumpang.

"Siang, Capt. Mau minum?"

"Tidak. Saya sudah dibawakan teh yang selalu hangat oleh istri saya. Terima kasih." Aleasha selalu membuatkan teh di dalam tumblr yang suhunya awet.

36.000FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang