HAPPY READING
Pria 26 tahun itu selesai membuat gundukan kecil di taman belakang. Meski hanya berbentuk gumpalan kecil, Aleasha mau janinnya dikubur. Ia memberikan satu bunga sebagai penanda.
Leo berdoa, berharap calon anak ini bisa menjadi penghalang dari neraka. "Semoga segera hadir pengganti kamu ya,"
Dia tersenyum singkat sebelum meninggalkan kuburan calon anaknya. Leo harus mandi karena tangan dan bajunya ternodai tanah.
Sengaja ia melewati dapur. Ada istrinya sedang masak, rencana mertua Leo mau datang. "Aleashaa aussss. Mau minum."
"Sudah?" Aleasha menoleh singkat, lalu fokus menumis kembali.
"Beres. Tolong ambilin minum, tangan saya kotor,"
Aleasha mengecilkan api kompor. Ia mengambil botol air mineral kemudian mengarahkan ke mulut Leo. Menyaksikan secara live jakun Leo naik turun itu rasanya... Grrrrr merinding. Walaupun lagi kucel karena habis ngorek tanah, tetap terlihat seksihh.
"Bunda jadi kesini?" Ucapan Leo menyadarkan Aleasha.
"Jadi, kamu mandi dulu,"
"Yea mommy," Leo mengecup kening Aleasha hingga terdengar nyaring. "Cantik."
Aleasha menggeleng lemas menatap Leo yang pergi ke kamar. Jantungnya berdebar. Bisa gitu ya, semalam ribut perkara paperbag, sampai gondok banget lihat muka Leo. Paginya tiba-tiba harmonis.
Definisi cantik dimata orang yang tepat. Aleasha hanya memakai daster, rambut cepol berantakan, di bahunya tersampir lap karena ia sedang memasak, supaya tidak panas. Seperti pembantu kan?
"Bisa ya dia bilang cantik," Aleasha melanjutkan acara memasaknya.
***
Leo takjub lihat Aryo, sudah tua jiwanya anak muda. Beliau memakai jaket kulit, topi dan kacamata hitam. Anak motor emang beda.
"Kok bisa gak peka sama istri kalau lagi hamil?" tanya Aryo langsung pada intinya.
Bawaan Leo jika berhadapan dengan Ayahnya Aleasha selalu tegang. "Aleasha bener-bener gak ngalamin gejala hamil, Yah. Ya ada sih, beberapa kali dia suka kepengen sesuatu, tapi saya kira cuman permintaan biasa. Gak ada yang aneh."
"Usia berapa?
"Sebulan."
Aryo menangguk seraya mengepulkan asap. Jadi keingat calon anaknya yang keguguran juga. "Masih baru ya. Calon adiknya Aleasha sudah cukup besar saat itu. Sekarang di makamkan di pemakaman keluarga,"
"Oh gitu? Anak saya di makamkan di belakang rumah, Yah,"
"Gak apa-apa, Leo. Santai aja. Ayah gak ngebet kayak Mama kamu. Lain kali harus lebih cepat tanggap, apalagi saat telat datang bulan,"
Bisa tukeran orang tua gak sih? Leo suka sama orang tua Aleasha yang tidak menekan anaknya untuk membuat cucu.
Aryo sengaja mengajak ngobrol Leo diluar supaya bisa merokok. Kayaknya bosan kalau gini-gini doang. "Kamu gak ada catur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
36.000FT
Teen Fiction✈️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apa jadinya seorang pilot melamar pramugari di ketinggian 36.000 kaki diatas permukaan laut? Entah tanya saja pada Leo Chandra Winata. "Penumpang yang terhomat, saat ini kita sedang berada di ketinggian 36.000 kaki. Izin...