Sebelum membaca ayo vote
Lalu komen!Jangan sider sayang:))
Happy reading~!
+×+
Untung saja hari ini adalah hari minggu jadi yara gabakal dateng pincang pincang ke sekolah.Nanti bakalan heboh teman seperdakjalannya itu ketika tau keadaan kaki nya saat ini, bisa saja orang akan berpikir yang aneh aneh bukan? Karna jalan nya yang aneh juga nanti.
Yaudah intinya hari ini hari minggu, dia mau bermalas malasan dulu. Tugas buat besok ataupun besok² juga udah dia kerjakan duluan ketika ada waktu senggang itu.
Bundanya juga masuk tadi lalu bertanya kenapa dirinya pulang kemaleman itu yara langsung jawab aja karna ada tugas kelompok, dia gk mau jujur dulu, nanti aja kapan² baru bundanya bakal tau sendiri.
Bunda tentu saja gk melihat kaki yara yg terluka itu, karna yara menutupinya dengan selimut lalu bundanya juga bertanya kenapa tidak ikut sarapan yara langsung beralasan karna kepalanya agak pusing.
Tentu saja hal itu membuat bundanya khawatir bahkan mau dipanggilin dokter pribadi tadi, yara langsung aja menolak dengan mengatakan dirinya udah baik² aja, bundanya percaya lalu keluar katanya mau bersiap siap ke tempat reunian sama teman² nya.
Entahlah dirinya masih memikirkan soal tadi malam, dimana Sunghoon bernyanyi untuk dirinya sampai tertidur itu. Wah untuk aja dia masih setengah sadar jadi dirinya masih sempat mengakhiri panggilannya tentu saja.
Lalu dirinya berpikir lagi, kenapa bisa dia berpacaran dengan Sunghoon yang bahkan dari awal aja dia gasuka sama tu kakak kelasnya, bahkan menamai Sunghoon sebagai si kakel sombong, parah emang.
Dia gk mengira mereka akan berakhir dengan berpacaran itu.
Berbeda dengan Sunghoon yang saat ini akan bersiap siap ke rumah yara, dia malas sih tapi karna keadaan yara dia bakal kesana untuk sekedar melihat keadaan pacarnya mungkin.
Dirinya juga udah bilang ke yara sebelum nya meskipun sempat ditolak tu cewe.
Dirinya sudah berdiri di depan rumah yara saat ini, setelah memarkir mobilnya sebelumnya.
Dirinya mulai mengetuk pintu di depan nya ini,
Tok
Tok
Tok"Permisi.. "
tak lama pintu di depannya ini dibuka oleh seorang wanita paruh baya, yg seumuran mama nya mungkin dan tentu saja dia mengenal orang di hadapan nya ini.
"Loh? Kamu bukan nya.. Anak nya park soyeon?" Sunghoon yg mendengar itu hanya tersenyum lalu menganguk.
"Iya tan, saya anak park soyeon, park Sunghoon" Ucap Sunghoon memperkenalkan dirinya kembali, meskipun dia tau orang di depan nya ini sudah mengenal dirinya duluan.
"Ah iya bunda ingat, Sunghoon ayo masuk dulu" Ucap bunda yara itu lalu mempersilahkan Sunghoon masuk.
"Ada apa Sunghoon?" Tanya bunda yang duduk di depan Sunghoon itu.
"Yara ada gak tante? Soalnya ada urusan sebentar"
"Loh, cari yara? tapi tunggu, apa kalian sekelas?" Tanya bunda yg langsung mendapat gelengen dari Sunghoon, loh?
"Yara adik kelas saya tan" Bunda yara yg mendengar itu hanya menganguk pelan seperti orang kebingungan. Ah yaudahlah lupain aja dirinya kan lagi buru buru saat ini.
"Yara diatas lagi dikamarnya, kamu tunggu disini yah, bunda panggilin dulu" Ucap bundanya yara itu lalu sunghoon hanya menganguk.
"Yara sayang" Yara hanya menatap ke arah pintu kamarnya yang sebentar lagi akan masuk bundanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feign Love || Park SungHoon
Fanfiction"Lo serius sama tu cewe?" "Ngk" "Lah bukannya keluarga kalian udah deket? "Trus?" "Sapa tau di jodohin" "Bisa dibatalin" "Kalo dinikahin gimana lo?" "Masih bisa cerai kan" ------------ Ah haiii Welcome to second story[𝔣𝔢𝔦𝔤𝔫 𝔩𝔬𝔳𝔢] Baca lalu...