At the end

510 63 3
                                    

Biar tambah greget, Jangan lupa play mulmed yah! Yang sad song biar kerasa wkwk.

Ditunggu notif nya yah:))

***
Jihan yang gatau apa yang terjadi barusan itu, skali-skali menoleh ke arah yara yang sedari tadi hanya diam dan gak berbicara lalu hanya menatap ke luar jendela itu.

Dia mau nanya tapi takut gak dijawab, mau ajak bicara, takutnya yara nge-gas. Serba salah emang, pasti yang terjadi barusan masalah yang besar banget, sampe buat sohib nya kaya gini.

Dia berjanji, pulang dari sini dia bakal marahin sunghoon a.k.a sepupunya itu kalo bener dia yang buat yara a.k.a sohibnya itu kaya gini.

"R-ra..... Are you okay?" Jihan beranikan diri buat bertanya, lalu yara yang mendengar itu hanya mengangguk-ngangukan kepalanya.

"K-kita, mau kemana sekarang ra?" Tanya Jihan lagi, dan yara tetap gak menoleh.

"Terserah lo aja ji" Jihan buang napas lega, ketika mendengar suara yara itu. Dia tanya kaya gitu karna, mereka dari tadi gapunya tujuan pergi, malah setelah dari acara balap-balapan nya tadi, Jihan udah gatau mereka sekarang ada dimana.

"Kita dimana ini???"

"-Biasalah" Tanya sendiri, jawab sendiri gatau faedahnya buat apaan.

Jihan mulai mutar balik mobilnya, tapi dia jadi kaget sendiri ketika yara memegang tangan nya itu.

"Ji, antar gue ke suatu tempat ya?" Ucap yara dan membuat Jihan hanya mampu menganguk dan menuruti ucapan nya.

Everything for you, Jihan mah.


***
"Woahh, daebak! Tempatnya bagus banget gila!" Yara yang sedari tadi mendengar kata 'daebak' yang keluar dari mulutnya Jihan itu udah gak heran lagi.

"Ra, kok gue baru tau ada tempat sebagus ini disini? Lihat deh, sungai nya jernih banget.. Ada kedai es krim juga. Ih keren, meskipun pas masuk ngiranya hutan sih" Yara yang denger itu mau ketawa aja.

Dia juga pas pertama kali diajak kesini malah ngira bakal di bawa ke hutan sih. Trus diculik, dimutilasi, dan masih banyak lagi. Overthinking emang, Yayaya dia ingat itu ketika sunghoon pertama kali membawanya kesini.

Ingat nama sunghoon, buat mood nya turun drastis dan malah merasa tambah parah. Plis lah dia gamau kaya orang bego saat ini, yang galau hanya gegara cowok. Nope, that's not really her sekalipun itu sunghoon.


















Tapi tetap aja sialan, dirinya merasa gak tenang untuk saat ini, lalu hatinya yang masih terasa sesak karna melihat kejadian tadi. Dia sebut drama, padahal dirinya tau kejadian tadi bukan hanya drama semata.

"Ni ra, ice cream buat lo. Semoga buat lo agak mendingan setelah ini" Yara mengambil es krim yang diberi Jihan itu, lalu membukanya dan langsung memakannya.

"Thanks"

"Everything for you bebz" Yara yang denger itu menoleh lalu tertawa kecil.

"Apaan sih"

"Nah gitu dong, ketawa. Gue sempat khawatir tau demi apa" Yara yang denger itu ngk gubris, dan lebih milih ngelahap abis es krimnya.

"Ra, gue tau lo sedang ngak baik-baik aja saat ini, gue ngak maksa lo buat cerita apa yang terjadi tadi but, disini masih ada gue ra. Setidaknya dengan cerita, perasaan lo jauh lebih mendingan" Ucap Jihan dengan nada suara yang hati-hati, takut mood nya yara tambah parah nanti.

Setelah ucapan Jihan tadi, keadaan menjadi diam. Yara maupun Jihan gaada yang mau membuka pembicaraan sama sekali.









Feign Love || Park SungHoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang