I'm back!
Happy reading guys~!***
Pelajaran sedang dimulai, yara bosan skali hanya melihat gurunya yang sedang menjelaskan di depan itu, lagipula dia udah paham karna udah belajar duluan.Ini teman teman nya bodoh apa gimana lagipula udah dijelaskan juga minggu lalu, masih aja..
"Tidak ada yang mau bertanya bukan? Maka ibu yang akan bertanya" Ucap tu guru membuat murid murid tampak gelisah skali karna akan di tunjuk secara acak itu kecuali yara sih yang tampak santai aja.
Dirinya mengangkat tangan ketika akan menjawab pertanyaan dari gurunya itu, mudah, tapi tentu saja di anggap sangat sulit oleh teman-teman nya itu.
Mereka serahin aja ke yara, dari pada gaada yg jawab sama skali bukan, itu memalukan.
Ada yang jawab sih tapi gurunya tetap aja belum puas lalu yara langsung menjawab, dari pada mereka akan lama dikelas lalu guru mereka yang mendengar jawaban dari yara itu langsung tersenyum karna jawabannya emang benar sekali.
Mereka yg melihat itu memutar bola mata malas, yang bener aja yara itu emang pintar, anak olimp pula, jadi udah gk heran lagi jadi kesayangan nya guru guru.
"Untung jawaban lu bener.. Eh emang slalu bener sih, daripada kita kejebak sama bu ayu"
"Kenapa emang?"
"Gak suka aja" Yara hanya mendelikan matanya, heran sama tala rata rata semua mapel gak dislike sama dia.
Ini mereka udah di luar kelas lagipula udah keluar main juga.
"Eh mau ke kantin gk?" Tanya jihan sambil memperbaiki rambutnya lalu ada cermin jga disana.
"Skuylah, laper gue pengen minum" Ucap tala yg membagongkan.
Yara baru aja mau melangkah tapi mendadak dirinya ditahan sama seseorang, siapa lagi kalo bukan pacar nya itu.
Tala dan jihan ikutan berhenti juga lalu menatap sunghoon berganti menatap yara, lagian mereka ngerti kok.
"Ah iya kita duluan aja deh nanti lo nyusul ya ra"
"Oke"
"Ayo ke kantin" Ucap sunghoon menatap yara.
Yara menganguk, lalu mereka yang mulai berjalan menuju kantin itu.
"Stelah ini jam mapel terakhir bukan, mau pulang dengan siapa?"
"Gk tau, kenapa kakak mau mengantarku?" Sunghoon menganguk, emang akhir akhir ini dirinya selalu menjemput yara lalu mengantarnya juga.
"Oke, nanti seperti biasa aja"
Sunghoon tersenyum tipis, berjalan dengan posisi yg dekat membuat banyak orang menatap ke arah mereka berdua, ya karna emang sih belum semua orang mengetahui mereka yang sudah jadian itu.
Sunghoon mah santai aja selama mereka berjalan, berbeda dgn yara yg ingin sekali menusuk mulut mereka satu persatu sekarang, enak saja berbicara sembarangan tentang dirinya.
Mereka seakan berbisik dipikir dirinya gk denger apa? Lagian dia yakin pasti sunghoon juga mendengar ucapan bodoh dari murid murid itu.
"Eh bener gk sih mereka jadian?"
"Kira kira"
"Gue iri anjim sama yara, yg bisa secepat itu jadi pacar kak sunghoon"
"Digoda kali"
"Sama yara?"
"Hushh gaboleh gitu, entar dia denger"
"Paling bentar lagi putus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Feign Love || Park SungHoon
Fanfic"Lo serius sama tu cewe?" "Ngk" "Lah bukannya keluarga kalian udah deket? "Trus?" "Sapa tau di jodohin" "Bisa dibatalin" "Kalo dinikahin gimana lo?" "Masih bisa cerai kan" ------------ Ah haiii Welcome to second story[𝔣𝔢𝔦𝔤𝔫 𝔩𝔬𝔳𝔢] Baca lalu...