Chapter 3

72 10 0
                                    

Sedari tadi Jieun tidak mengatakan apa2 kepada Jungkook. Jieun masih terus menatap pria di depannya yang duduk di kursi makannya sekarang. Jieun kembali teringat dengan kalimat Jungkook waktu itu bahwa dirinya akan berubah ketika berusia 18th. Sekarang, Jungkook sudah menginjak 20th.

"Hei Noona.... Kau tidak mau menyapaku? Kau hanya diam saja sejak tadi." ujar Jungkook meyadarkan Jieun.

Namun Jieun tetap diam dan terus melihat Jungkook.

"Yaa~..... Kau berubah sekali." hanya itu yg terlontar dari mulut Jieun.

"Apa yg kau lakukan pada Jungkook bocahku?" tanya Jieun lagi.

"Jungkook bocahmu sudah tidak ada, dia tergantikan oleh pria dewasa seperti yg kau lihat sekarang." ujar Jungkook dengan penuh percaya diri.

"Aaaakkhhhh.... Kau...!!! Auuhhhh..." Jien mengeluh dan mengacak2 rambut Jungkook.

"Noona..!!! Kau menyebalkan. Ah rambutku berantakan noona." ujar Jungkook kesal sambil mencoba membenarkan rambutnya.

Jieun beranjak dari kursinya, lalu mengambil sisir di mejanya, dan berjalan menghampiri Jungkook yg masih berusaha merapikan rambutnya.

"Maaf.... Begitu saja marah. Biar aku bantu rapikan." ujar Jieun sambil meraih kepala Jungkook untuk menghadap ke arahnya, dan merapikan rambutnya dengan sisir yg dia bawa.

Jungkook hanya diam dan menurutinya.

"Kau juga sudah berubah Noona." ucap Jungkook ketika rambutnya sedang dirapikan sambil menatap dalam ke arah wanita itu.

"Ya kau benar. Aku sudah berubah. Aku bukan Jieun si pintar dan si baik hati seperti dulu." ujarnya pelan. Terlihat kesedihan di raut wajahnya sekarang.

"Selesai. Kau sudah tampan." ujar Jieun lagi menjauh seraya memperhatikan rambut Jungkook yang sudah tersisir rapi.

Jieun berjalan menjauh dari Jungkook untuk meletakan sisirnya.

"Kau baik2 saja Noona?" tanya Jungkook.

Jieun tidak langsung menjawab. Dia terdiam masih dengan posisi di depan mejanya membelakangi Jungkook. Entah kenapa pertanyaan sederhana dari Jungkook membuatnya ingin mengeluarkan air mata.

Seolah pertanyaan itu memicu semua kesedihannya untuk dikeluarkan. Perasaan tertekannya selama ini yang disebabkan oleh dirinya sendiri. Seakan dia benar2 menyadari bahwa selama 7 tahun hidup di Seoul benar2 kacau tidak sesuai dengan yg di harapkannya. Bahkan sangat jauh dari yg diharapkan kedua orang tuanya.

Air matanya yang sempat tertahan, tiba2 saja mengalir deras begitu saja. Dia benar2 hanya ingin mengeluarkannya tidak peduli itu di depan Jungkook.

Jungkook yg sadar Jieun sedang nangis, langsung berdiri dengan wajah kebingungan dan menghampiri Jieun. Namun dia berhenti dibelakang Jieun. Dia seperti bingung harus melakukan apa.

Pasalnya, selama 15 tahun mengenal Jieun, Jungkook belum pernah melihatnya menangis keras seperti ini. Sekalipun Jieun menangis, itu karena kekesalannya pada Jungkook yg terkadang suka menjahilinya.

Jungkook hanya berpikir, kali ini wanita di depannya benar2 sedang ada masalah hingga harus menangis seperti sekarang.

"Noona...." ujar Jungkook menyentuh pelan bahu Jieun.

Jieun masih terus menangis, namun tangisannya menjadi pelan seraya berusaha untuk berhenti ketika Jungkook menepuknya.

Jieun berusaha untuk menenangkan dirinya sambil mengusap air matanya. Kemudian dia menoleh dan berbalik menghadap Jungkook.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang