Bertemu (14)

35 7 0
                                    

"Kau jadi kerumah Ibu Han?" tanya Nyonya Park pada anaknya.

"Jadi, tapi aku ingin jalan2 terlebih dahulu."

"Dengan siapa? Jungkook?"

"Tidak. Sendiri."

"Tumben sekali, biasanya kau akan minta dia untuk menemani mu." ucap Nyonya Park yang sibuk menyirami tanaman di pekarangan rumahnya.

"Tidak juga. Aku tidak pernah minta, dia yg selalu menawarkan padaku." ucap Jieun yang sedang merenggangkan badannya dan seakan bersiap untuk berolahraga.

"Kau mau kemana pagi2 sekali?" Ibunya baru sadar bahwa anaknya sudah siap dengan baju olahraga dan sepatu larinya.

"Mencari jodoh. Bye Ibu." ujarnya seraya keluar rumah dengan berlari kecil.

Jieun merencanakan pagi ini untuk berolahraga. Dia hanya akan melakukan jogging mengelilingi jalanan rumahnya. Dengan ditemani lagu yg terpasang di earphonenya, Jieun tampak semangat berlari sambil terus menjelajahi semua jalanan dengan matanya.

Karena terlalu fokus dengan berlari dan juga lagu yang selalu diputar, membuat Jieun berada sangat jauh dari daerah rumahnya. Jika dilihat, jalanan ini mengarah ke sekolahnya. Seketika dia memperlambat larinya menjadi jalan santai. Tiba-tiba wajah teman kecilnya itu hadir di pikirannya.

Bahkan dia baru tersadar ketika melihat jalanan yg dia lalui adalah benar mengarahkan ke sekolahnya. Dia kembali mengingat masa itu, dimana Jungkook selalu menunggunya disini hanya untuk berangkat ke sekolah bersama2. Padahal sekolah mereka berbeda.

Namun jalan ini bisa dilalui ke sekolah Jungkook maupun sekolahnya, Hanya saja, jika ke sekolah Jungkook ini adalah rute terjauh. Tapi Jungkook lakukan setiap hari hanya agar bisa berjalan bersama.

Jieun teringat ketika Jungkook sampai ketiduran di trotoar karena Jieun bangun telat dan pastinya sekolahnya menjadi telat, begitupun Jungkook. Akhirnya mereka memutuskan untuk tidak masuk sekolah, dan berjalan2. Jungkook selau membawa jaketnya kemana2, untuk itu dia memberikannya pada Jieun agar tidak ada yg melihat bahwa mereka adalah anak sekolah yang membolos.

Sedangkan Jungkook akan membuka kemeja sekolahnya yang di rangkap dengan kaos polosnya. Mereka terlihat sama-sama menyukai hal yang bertentangan. Jieun maupun Jungkook selalu memiliki ide-ide aneh, seperti masuk ke club malam, atau membeli bir.

Nantinya mereka akan menertawakan kebodohan mereka ketika mereka terkena masalah atau ditegur oleh orang dewasa. Mengingat masa itu, senyum Jieun tersiratkan. Rasanya rindu sekali dengan kenangan itu. Seketika, rindunya tertuju pada seseorang. Ketika tersadar, dia langsung menepisnya jauh2.

"Tidak! Kau tidak rindu Jieun. Hentikan." ucapnya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat dan memukul-mukul kepalanya.

Akhirnya, Jien melanjutkan larinya kembali.

____

Karena lokasi rumahnya yang berdekatan dengan pantai, akhirnya Jieun memutuskan untuk beristirahat di Pantai Gwangalli. Dia mengambil duduk dibawah payung besar yg sudah terpasang di pantai ini.

Dia melepaskan sepatunya, dan meluruskan kakinya. Kemudian dia meneguk air minumnya yang sudah dia bawa dari rumah. Dia tidak merencanakan untuk pergi sejauh ini. Namun ada yg dia tidak sadar, bahwa dirinya masih kuat untuk berlari sampai ke sini. Mengingat, Jieun sudah sangat jarang lari pagi seperti ini ketika dia di Seoul.

Jieun hanya akan menikmati sebentar suasana pagi yang masih terasa teduh walau matahari sudah menunjukkan wajahnya. Dia memejamkan matanya, dan merasakan semilir angin yang menyentuh rambut2 halus di dekat telinganya. Terlihat wanita ini benar2 menikmati, dan ada rasa tentram melihat wajahnya yang secara reflek menyunggingkan senyuman.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang