Chapter 10

47 7 0
                                    

Semenjak pertengkaran seriusnya dengan Jungkook, dia tidak lagi tahu soal kabar Jungkook. Dia pun tidak berniat untuk mengirimkan pesan, begitupun sepertinya dengan Jungkook. Jieun sempat mengirimkan pesan kepada Namjoon untuk minta maaf atas permintaan yg menurutmya tidak profesional,dan juga perlakuannya yg pergi meninggalkan cafe di jam kerja.

Memang terkadang, ada beberapa hal yg bisa diceritakan Jieun kepada Namjoon. Tentu saja itu berkaitan dengan Jungkook. Namjoon adalah orang yg bijak dalam merespon sebuah cerita. Bagi Jieun, Namjoon orang yang sangat positif dalam menyikapi sebuah kejadian. Itulah mengapa dia bisa bercerita kepada Namjoon.

"Kau tidak mau menyelesaikannya? Maksudku, bertemu dan berbicara tentang kesalahpahaman kalian?" ucap Namjoon kepada Jieun.

"Entahlah. Ku pikir tidak ada yg perlu di bicarakan. Maksudku, aku tidak salah. Dia yg marah duluan padaku, sedangkan dia yg salah. Seharusnya dia minta maaf padaku." ujar Jieun sedikit kesal karena mengingat kembali sikap Jungkook pada saat itu.

"Mungkin, dia sedang banyak pikiran Noona. Kau tau bagaimana dirinya terlalu mengambil pusing semua tanggung jawabnya." Namjoon mencoba memberikan alasan positif.

"Lagipula... jika mendengar dari ceritamu...." Namjoon tampak ragu meneruskan kalimatnya.

"Apa? Kenapa tidak diteruskan? Katakanlah." ucap Jieun memaksa.

"Tidak Noona tidak jadi." ucap Namjoon tertawa canggung.

"Kau sudah mengatakannya, jadi selesaikanlah. Kau tau kan aku tidak suka dibuat penasaran." ucap Jieun lagi.

"Baiklah. Tapi Noona jangan marah, ini hanya menurut pandanganku dari ceritamu. Aku sedang mencoba mencari apa yg membuat kalian bertengkar..." jelas Namjoon hati2.

Jieun menganggukan kepalanya dan siap menerima apapun yg akan Namjoon katakan.

"Dari ceritamu, sepertinya yg kesal duluan itu kau Noona. Tapi aku tidak tau sebab kekesalanmu. Hanya saja jika dikaitkan, kau kesal karena teman Jungkook perempuan." jelas Namjoon.

Dia sedikit terkesiap, dan tertegun. Namun kembali menatap Namjoon dengan heran.

"Katakan padaku? Kau cemburu karena Jungkook memiliki teman perempuan selain kau bukan?" tanya Namjoon tersenyum namun kali ini dia benar2 meminta jawaban serius dari Jieun.

"Kenapa aku harus cemburu? Aku hanya kesal karena alasan dia telat itu. Dia berpacaran hingga lupa waktu. Bahkan ponselnya tertinggal di tempat perempuan itu sehingga tidak bisa memberi kabar. Maksudku, jika dia bertanggung jawab akan pekerjaannya, dia tidak akan bersikap seperti itu bukan?" jelas Jieun panjang lebar seolah menutupi sesuatu.

Namjoon hanya mengangguk2an kepala seakan menerima jawabn Jieun. Tapi tidak dengan senyuman di wajahnya. Senyuman itu seperti ada artinya sendiri.

"Kenapa kau tersenyum?" tanya Jieun protes.

"Hm.. Tidak. Tidak apa2." jawab Namjoon kembali menoleh ke buku yg sedang dia baca, tetap dengan senyuman itu.

"Hei! Sudah ku bilang aku tidak cemburu." ujar Jieun kembali protes.

"Aku tidak bilang seperti itu Noona." ucap Namjoon terkekeh.

"Tapi senyumanmu mencurigakan." ucap Jieun.

"Apa menurutmu kau cemburu?" tanya Namjoon masih terkekeh.

"Yaaa! Namjoon-ah!!!" Jieun mengomel namun membuat Namjoon semakin membesarkan ketawanya.

____

Hari ini tepat seminggu dari pertengkarannya dengan Jungkook waktu itu. Namjoon sempat mengatakan bahwa jadwal shift sudah tidak bisa diubah karena tidak ada yg cocok antara Hansol maupun Dong Min sudah memiliki kegiatan lainnya.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang