Setelah menuntaskan semua mata kuliah yg sebelumnya tidak lulus, akhirnya Jieun bisa mengerjakan tugas akhir untuk syarat kelulusan Bachelor degree nya. Hasil nilai dari seluruh mata kuliahnya terbilang cukup memuaskan walau dia harus menyelesaikannya dalam waktu 7 tahun. Namun yg terpenting sebentar lagi dia akan lulus dan bisa bertemu dengan orangtuanya dalam keadaan dia sudah lulus.
Setidaknya itu adalah rencana Jieun sekarang. Dia hanya ingin bertemu orang tuanya. Tapi dia tidak ingin jika orang tuanya mengetahui dia belum lulus. Walau Jieun sudah bilang sebelumnya, tentu saja bukan dengan alasan sebenarnya kenapa kuliahnya tersendat. Jieun mengatakan dia terlalu sibuk bekerja. Dia terpaksa berbohong hanya untuk menjaga perasaan orang tuanya. 'Maaf kan aku Ibu ayah' batin Jieun.
Semester ini dia hanya mengambil mata kuliah tugas akhir. Sehingga waktunya sangat fleksibel. Hanya sesekali dia harus ke kampusnya untuk bertemu dosen pembimbingnya. Hari ini jadwal shift dia hanya sampai sore, kemudian digantikan oleh pegawai baru bernama Cho. Cho adalah pegawai yang baru saja dipekerjakan untuk menggantikan Jungkook.
Jungkook sudah tidak lagi bekerja di cafe, kesibukannya dengan kuliah dan juga beberapa project membuatnya tidak bisa membagi waktunya lagi untuk bekerja di cafe. Selain kuliahnya, Jungkook sudah mulai mengerjakan project kecil dari banyak kenalannya. Kuliah membuatnya banyak bertemu orang. Tak jarang dia juga sudah diperkenalkan kepada beberapa produser musik yang sudah terkenal dan jam terbang nya sudah tinggi.
Hubungan Jieun dan Jungkook semakin membaik. Tentu saja hubungan seperti 'Noona' dan 'Nam-Dongsaeng', layaknya saudara kandung dengan berbagai perhatian. Tak jarang mereka akan kembali bertikai, namun kali ini tidak butuh waktu lama untuk berbaikan.
Untuk sebagian orang, hubungan seperti kakak-adik ini tidak akan mungkin terjadi sepenuhnya jika itu dilakukan antara wanita dan pria. Namun seperti ingin menepis komentar orang, Jieun dan Jungkook seakan berusaha untuk menunjukannya. Bahwa diantara mereka berdua tidak akan memiliki perasaan lebih daripada hubungan kakak-adik.
Jieun menundukan wajahnya di atas laptop yg masih tertutup di atas meja cafe. Sudah menjadi kebiasaan Jieun setelah shift sorenya berakhir, dia akan tetap berada di cafe untuk mengerjakan tugas akhirnya atau membaca buku. Setelah cafe akan tutup,baru dia akan pulang ke flatnya.
"Kau kenapa noona? Sepertinya sedang banyak yg dipikirkan?" tanya Hansol pada Jieun yang sudah duduk di kursi depan Jieun.
"Aku pusing." ucap Jieun masih membenamkan kepalanya di antara tangan yg terlipat di atas laptopnya.
"Kau sakit? Pulanglah."
"Tidak. Aku bukan sakit pusing. Aku pusing dengan tugas akhirku." ujar Jieun mengangkat kepalanya dan menghela napas panjang dan membuangnya.
"Ah...~ Tugas akhirmu. Kalau begitu, aku hanya bisa berkata Hwaiting!" ujap Hansol kemudian meninggalkan Jieun yang sudah menatap sinis ke arahnya.
Jieun kembali membuka beberapa buku yg dia bawa, ketika ponselnya baru saja berdering. Dia tersentak kaget ketika melihat nama dilayar ponselnya. Ibu.
Sudah beberapa kali ini memang Ibu menghubunginya namun tidak pernah dia angkat. Tak jarang juga Ibunya selalu menghubunginya lewat Jungkook, namun Jieun sudah terlebih dahulu memberikan intruksi kepada Jungkook untuk tidak menjawab semua pertanyaanya ibunya.
Tapi kali ini, dia seperti merasa sangat durhaka jika tidak menerima panggilan ibunya. Akhirnya dengan sangat gugup dia menjawa panggilan ibunya.
"Halo Bu"
"Aigoo.... Anakku. Kau benar2 keterlaluan!!! Apa sesulit itu sekarang mendengar suaramu??" ucap Ibunya mengomel namun Jieun tahu, Ibu hanya benar2 rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...