Chapter 4

56 9 0
                                    

Jieun duduk di dekat jendela bus, Jungkook mengambil duduk di sebelahnya. Mereka memutuskan untuk mengakhiri berkeliling Seoul, dan pulang.

"Kau jadi bertemu temanmu?" tanya Jieun menoleh ke pria di sebelahnya.

"Hm, jadi. Aku memintanya bertemu cafe di dekat flatmu." jawab Jungkook.

"Oh iya... Bagaimana dengan tempat tinggalmu? Apa kau sudah menemukan flat atau tempat tinggal sementara?" tanya Jieun lagi.

"Belum. Tidak masalah, aku bisa tinggal dimana saja." ucap Jungkook santai.

"Kau ini sok sekali. Kenapa kau tidak memikirkannya? Jangan bilang, ayah ibumu tidak tau kau ke Seoul?" ujar Jieun curiga.

"Tentu saja mereka tau. Mana mungkin tidak noona, kau tau bagaimana ibuku. Hanya saja aku bilang padanya aku sudah menemukan tempat tinggal." jelas Jungkook.

"Kau sama saja denganku." ujar Jieun sebelumnya menarik napas dan membuangnya dengan kuat.

"Sama?"

"Iya, sama2 tidak ingin membuat khawatir." lanjut Jieun.

"Kalau begitu kau tidak perlu khawatir. Aku bisa menginap sementara di tempat temanku nanti." ujar Jungkook menatap dalam Jieun.

"Aku biasa saja. Baiklah jika begitu." ucap Jieun memalingkan wajahnya ke jendela.

Jungkook hanya tersenyum melihat tingkah Noona disebelahnya. Mereka kembali dalam diam.

"Kenapa kau berbohong pada pacarmu?" tanya Jungkook tiba2 berhasil membuat Jieun tidak nyaman.

"Apa pacarmu menakutkan?" tanyanya lagi karena Jieun masih belum menjawab.

"Hanya... Hanya kupikir sekarang begitu lebih baik. Nanti pasti kau akan ku kenalkan. Karena aku memang belum bercerita tentangmu saja." ucap Jieun mencoba menjelaskan.

Jungkook mengganggukan kepala, walau sebenarnya banyak yg ingin ketahui. Jieun hanya terus menatap keluar jendela. Dia tidak ingin Jungkook mengetahui keresahan dan kegugupannya.

Angin malam yg masuk lewat jendela membuat Jieun mengantuk. Matanya yg sudah terpejam membuat dirinya berkali2 menunduk lalu kembali tegak.

Melihat itu, Jungkook dengan sigap meraih kepala Jieun dengan perlahan dan menyandarkannya ke bahu Jungkook. Membiarkan wanita itu tidur dengan nyaman di bahunya.

Jieun sempat membenarkan posisinya untuk mencari kenyamanan di bahu Jungkook, tangannya tanpa dia sadar, dia selipkan di lengan Jungkook seraya menggandeng lengan Jungkook.

Melihat itu, Jungkook sempat menarik napas panjang dan membuangnya perlahan.

"Kau menyebalkan sekali noona." ucap Jungkook pelan hampir tak terdengar namun terukir senyum tipis di wajahnya.

____

"Jungkook-ah... Telepon aku jika kenapa2." ujar Jieun ketika dia baru sampai di depan flatnya.

"Kau lupa, aku bukan Jungkook bocahmu." ucap Jungkook sinis.

"Ya~ Bahkan orang dewasa sekalipun akan membutuhkan bantuan. Kau tidak perlu sok ya." ujar Jieun mengomel.

"Aku bisa mengurus diriku. Tenang saja Noona." ucap Jungkook dengan gayanya yg sangat percaya diri.

"Ya ya... Baiklah. Bagus kau tidak perlu merepotkanku." ucap Jieun seraya membalikkan badan untuk masuk ke flatnya.

"Noona....."

"Apa?" Jieun menoleh kembali.

"Telepon aku jika kau kenapa2." ucap Jungkook tersenyum. Jieun hanya berdecih dan tertawa geli melihat tingkah pria di depannya yang benar2 terlihat sok.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang