Dia (15)

39 7 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Jieun berada di Busan. Besok pagi, dia berniat untuk kembali ke Seoul. Jadi dia merencanakan untuk hari ini hanya bersantai di rumah bersama orang tuanya. Kemarin dia sudah berkeliling oleh Ibunya, seperti dulu dia sering menemani Ibunya untuk berbelanja atau bertemu beberapa temannya.

Bersantai yang dimaksud Jieun adalah, tidur sepuasanya dan menghabiskan waktu di kamar. Ibunya akan berteriak jika dia dibutuhkan. Sebelum ini, Ibunya sudah memanggil namanya untuk meminta bantuan menyiramkan tanaman di pot-pot kecil di ruang tv serta menemani ibunya minum teh. Setelah selesai, Jieun akan kembali ke kamarnya. Tidak ada masalah mengenai itu dari Ibunya maupun Ayahnya.

Keluarga Jieun adalah keluarga yang simple, jika butuh katakan, jika tidak yasudah. Jangan mencoba mengharapkan sesuatu yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain tanpa kita mengatakannya. Mungkin itu berlaku bagi Jieun hanya di keluarganya, tapi tidak dengan hatinya sekarang terhadap seseorang.

Mungkin itu yang membuat dirinya selalu merasa lelah jika memikirkan soal 'perasaannya'. Matanya terasa berat lagi, kemudian dia memejamkan matanya hanya untuk sebentar.

Jieun membuka matanya, dia sangat terkejut ketika mendapati dirinya tertidur di atas pasir yang beralaskan kain. Dirinya sedang berada di pantai. Jieun memperhatikan sekeliling, tidak ada orang. Tapi tiba2, ada sebuah tangan menggapai tubuhnya dan memeluknya. Jieun tersentak kaget namun tidak berusaha untuk memberontak. Pria itu masih mengeratkan pelukannya kepada Jieun.

"Jieun...." ucap pria itu

"hm..."

"Jieun-ah..." ucap pria itu lagi seraya dia melepaskan pelukannya. Jieun bisa melihat dari sudut matanya potongan rambut itu berbeda dari sosok yg dia pikir. Pria ini bukan Jungkook.

Ketika Jieun akan melihat wajah pria yg memeluknya, pria itu kembali memanggil namanya.

"Park Jieun..."

Jieun tersadar bahwa tubuhnya digoncang2kan oleh seseorang. Dia mengerutkan dahinya masih dalam mata terpejam.

"YA PARK JIEUN!!!!!" ucap pria itu mengeraskan suaranya. Seketika mata Jieun terbelalak, kemudian menoleh kepada sosok yang sudah berada di pinggir tempat tidurnya.

"Astaga Noona.... Kau sulit sekali dibangunkan" ucap pria itu yg ternyata Jungkook.

"Kau... Sejak kapan kau disini?" ujar Jieun terkejut dan segera menegakan punggungnya.

"Entahlah, sejak 15 menit yg lalu mungkin." jawabnya santai sambil membenarkan topinya. Jieun tertegun sesaat, kembali mengingat bahwa tadi yg dia rasakan adalah mimpi. Tapi, di dalam mimpi itu dia bisa mengetahui bahwa pria itu bukan Jungkook.

"Aku berbelanja banyak sekali noona. Ayo kita buat makan malam." ujar Jungkook.

"Hm... Makan malam? Memang sekarang jam brp?" tanya Jieun heran.

"Jam 3 sore."

"Astaga.... Aku sudah tidur selama itu. Pantas saja perutku lapar sekali." ujar Jieun memegang perutnya.

"Cih.... Kau selalu seperti itu. Ayo, Ibu sudah menyisihkannya untukmu." ucap Jungkook menggapai kedua tangan Jieun dan menariknya agar berdiri dengan posisi Jungkook berjalan mundur perlahan.

Ketika berdiri, dia menahan tangannya serta menatap Jungkook aneh. Jungkook pun membalas tatapannya dengan wajah yg polos.

"Kau tau, aku lelah dengan sikap mu." tiba-tiba Jieun mengatakan kalimat yg sudah lama ingin dikatakan. Dapat terlihat bahwa Jungkook sempat tersentak dengan ucapan Jieun.

"Aku siap mendengar apapun yg ingin kau katakan. Itu akan lebih baik daripada aku harus melihat sikapmu yang terus menerus berubah." jelas Jieun kembali. Seketika Jungkook melepaskan pegangan tangannya dan kemudian menghela panjang.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang