"I wanna merry her."

42 10 0
                                    

Pria tampan dengan wajah polos tampak begitu gugup ketika dirinya sedang berada di depan cermin rumahnya, di Busan. Entah sudah berapa kali dia menghembuskan nafasnya untuk mengurangi rasa gugupnya.

Pakaian yang dia kenakan pun sudah berganti beberapa kali hingga akhirnya dia memutuskan untuk memakai turtle neck hitam dengan dilapisi jas hitam serta dipadukan celana hitam bahan. Rambutnya yang terlihat panjang di sisir rapi kebelakang sehingga memperlihatkan keningnya dan ketampanannya.

Pria itu masih bertahan di depan cerminnya sambil mengatakan beberapa kalimat yang diulang beberapa kali dengan nada dan intonasi yang berbeda-beda.

"Tuan Park.... aku...ehm.. Ayah.. aku..." Jungkook berdecak di akhir kalimat.

"kenapa aku gugup sekali. Padahal aku selama ini begitu santai kepada kedua orang tua Jieun Noona." ucapnya lagi kepada dirinya sendiri masih di depan cermin berbentuk persegi panjang yang berdiri tegak.

"Baiklah, sekali lagi setelah itu aku jalan. Ehem... Ayah, aku...."

***

Jungkook diam seribu bahasa sejak kedatangannya dirumah yang sebenarnya begitu tidak asing bagi dirinya. Namun entah kenapa, hari ini Jungkook merasa di tempat yang begitu menyeramkan hingga membuat dirinya berkucuran keringat.

"Sial... apa aku salah pakai baju? Kenapa panas sekali disini." ujarnya dalam hati ketika menyadari keringat terus menetes tak henti.

"Kau baik-baik saja Jungkook? Kenapa kau berkeringat sekali? Sakit perut?" rupanya Nyonya Park yang tak lain adalah Ibu Jieun sudah memperhatikan Jungkook sedari tadi yang sedang duduk di sofa ruang tv.

"Tidak Bu, aku baik-baik saja." jawab Jungkook sedikit terbata.

Setelah meletakan minuman dan beberapa cemilan kesukaan Jungkook, Nyonya Park duduk di sofa sebelah Jungkook berada.

"Aku heran, biasanya kalian pulang bersama ke Busan. Kenapa kau malah datang sendiri?" tanya Nyonya Park.

Jungkook memang berniat untuk datang ke Busan sendiri. Lebih tepatnya ke rumah Jieun. Jungkook memiliki rencana ke Busan hanya untuk bertemu kedua orang tua Jieun.

"Kau... Ada masalah dengan Jieun kah? Kau ingin mencurahkan hati mu pada Ibu?" tanya Ibunya lagi sedikit menyelidik.

"Ah... Tidak Bu. Aku tidak ada masalah. Aku baik-baik saja." ucap Jungkook dengan cepat.

Kemudian, terdengar langkah seseorang memasuki ruang tv dan ikut duduk bersama di samping Nyonya Park duduk.

Kehadiran sosok itu membuat Jungkok kembali merasa gugup bahkan menundukkan kepalanya seakan segan.

"Jadi... Ada apa kau mengumpulkan kami berdua disini?" tanya seseorang yang mana adalah Tuan Park.

Jungkook menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan cepat seraya menjawab

"Ayah... Ibu... Aku ingin menikahi putri kalian, Park Jieun." ucapnya begitu mantap sehingga membuat Tuan Park yang sedang memakan kacang terbatuk-batuk karena terkejut dengan yang baru saja di dengarnya.

"J-jungkook-ah...." Nyonya Park tampak bingung, begitu Tuan Park yang masih terdiam setelah menenggak air minumnya.

"Aku mencintai Jieun... M-maksudku Noona...A-aku, ingin dia menjadi istriku, pasanganku yang terus menemaniku sampai akhir hayatku. Aku ingin orang yang selalu berada disisiku dalam setiap kegiatanku adalah Noona, Park Jieun." ucap Jungkook kembali mencurahkan isi hatinya.

Suasana masih hening setelah ucapan Jungkook. Tuan Park maupun Nyonya Park masih terdiam. Tak lama setelah itu, Tuan Park beranjak dari duduknya, dan menghampiri Jungkook.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang