Apakah kalian masih sibuk dengan BTS Meal? 😆😆 Tenang ya, masih ada hari esok 😘. Thank you buat kalian yg udah mau baca. Semoga chapter ini bikin kalian semakin ingin terus baca ceritaku 😆😆
____Hari-hari Jungkook disibukkan dengan mempersiapkan untuk projectnya di Amerika. Dia mengumpulkan beberapa lagu ciptaannya untuk dikumpulkan di flashdisk dan CD. Hari ini dia akan bertemu dengan Suga hyung karena ada hal yang dia butuhkan dari pria pucat itu. Walau sesungguhnya di hati terdalam Jungkook sedang tidak ingin bertemu dengannya.
Entah kenapa dia akan merasa kesal dan cemburu. Dia tau, Suga bukan penyebab dari kerumitan ini. Namun jika melihatnya seperti mengingatkan akan kesalahan yang Jungkook buat. Belum lagi ucapan Namjoon di apartemen membuatnya semakin tidak karuan. Dia hanya menghela napas dan ingin melanjutkan rencana dia untuk ke Amerika. Saat ini, hanya itu yang ingin dia fokuskan.
Jungkook berjalan di sebuah koridor gedung. Dirinya mengetuk pintu dengan tulisan Genius Lab di depannya. Pria pucat dengan bucket hat nya membukakan untuk dia.
"Ya~ Jungkook-ah... Aku sudah dengar dari Namjoon. Aku sangat mendukungmu." ujar Suga tersenyum senang.
"Terima kasih hyung."
"Ini... Aku sudah mendengarkan. Ku pikir kau harus mengubah sedikit melodinya di bagian akhir. Dan ini milik ku, kau bisa mendengarnya dan mempelajarinya. Jika kau memiliki banyak cadangan lagu itu akan lebih bagus." jelas Suga.
"Baik hyung. Terima kasih banyak untuk bantuanmu." Jungkook membungkukan badannya. Kemudian dia mengambil duduk di sofa di dalam ruangan itu. Jungkook membereskan beberapa barang yang di berikan Suga padanya. Ketika itu matanya terhenti pada sebuah kotak kecil hitam di atas meja. Jika dilihat, kotak hitam dengan bahan beludru halus itu nampak seperti kotak cincin.
"Ini milikmu hyung?" tanya Jungkook mengambil kotak tersebut.
"Aiishh... Aku mencari dari tadi. Ada dimana benda itu tadi?" Suga ternyata sedari tadi mencarinya dan terlihat lega ketika Jungkook berhasil menemukannya.
"Di meja sini. Tertutup dengan barang-barangmu."
Suga mengambil kotak itu dan memegangnya seraya tersenyum. Jungkook masih memperhatikan pria itu dengan penuh tanda tanya.
"Baiklah aku akan memberi tahu mu. Aku pikir kau perlu tahu karena kau sahabat kecilnya." ucap Suga.
Jungkook masih menatapnya dengan bingung. Namun di hatinya, ada rasa khawatir jika apa yang dia pikirkan benar akan terjadi.
"Aku sudah mendapatkan restu dari orang tua Jieun. Selama sebulan ini aku mempersiapkan semuanya untuk ini." Suga membuka kotak tersebut yang ternyata berisi sebuah cincin emas dengan berlian berkilau yang sangat cantik.
"Aku ingin melamar Noona mu."
Kalimat yang baru saja di sampaikan Suga bagaikan petir menyambar dirinya. Seakan semua suara tidak lagi terdengar olehnya. Kekosongan terlihat di matanya namun tidak di hati dan pikirannya. Semua terasa ingin meledak begitu saja. Bahkan saat ini juga dia ingin menahan Suga dan mengatakan yang sejujurnya.
"Hyung..."
"Ku harap kau mau merestui sebagai sahabat kecilnya, Jungkook-ah."
Bersamaan dengan Jungkook memanggil Suga, Suga juga mengatakan hal yg membuat Jungkook mengurungkan niatnya untuk berkata jujur.
"Aku tahu kau yang paling dekat dengannya. Untuk itu aku juga meminta restumu. Entahlah, sepertinya kau paling penting di hidup Jieun, karena orang tuanya pun mengatakan bahwa aku harus bilang padamu." jelas Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...