Hubungan Jieun dan Suga berjalan dengan baik. Tentu saja Jungkook sudah mengetahuinya walau Jieun tidak bercerita. Hingga hubungannya sudah berjalan setengah tahun, Jieun masih tidak enak dan merasa bersalah jika menceritakan pada Jungkook. Bahkan, Jieun terlihat seperti menghindari dari Jungkook.
Jungkook sudah beberapa kali mengirimkan pesan karena ingin menemui Jieun, tapi Jieun tidak membalasnya atau dia hanya membalas dengan alasan sibuk di kantor. Jieun memang sudah bekerja di kantor agensi dimana Suga bekerja disana. Bukan atas bantuan Suga dia masuk kesana, melainkan ketika dia menunggu wisuda Jieun melamar dibagian Global PR (Promotion). Jieun melewati beberapa tes, dan akhirnya dia di nyatakan lolos dan mendapatkan pekerjaan itu.
Jieun tidak berencana untuk satu kantor dengan Suga. Dia hanya melihat ada beberapa lowongan ketika beberapa kali mengunjungi kantor Suga. Lowongan bagian promosi memang selalu menarik perhatiannya. Dirinya memang seakan senang jika harus berbicara dengan banyak orang.
Namun seperti sebuah keputusan yang tepat Jieun bekerja disana, Suga tidak perlu repot untuk bisa menemuinya. Dia hanya perlu ke lantai lebih atas untuk sampai ke lantai tempat Jieun bekerja. Walau semudah itu, tidak membuat Suga atau Jieun selalu bertemu. Kesibukan keduanya lebih mendominasi di tengah-tengah waktunya.
Wanita itu berjalan masuk ke kantor pada siang hari. Dia izin masuk setengah hari karena ada beberapa berkas kampusnya yang harus dia bereskan. Ketika dia sedang menunggu lift, dia menangkap seseorang dari sudut mata kirinya sedang bercengkrama dengan beberapa orang. Seperti penasaran, Jieun menoleh ke arah tersebut dan mendapati Jungkook dan Suga sedang berbicara dengan orang yang sama, yaitu Lee Ji Eun.
Jieun seakan terkesiap, dan ingin cepat-cepat naik lift tanpa perlu bertemu mereka. Jieun tahu itu sangat aneh, namun dia merasa seperti itu lebih baik. Untungnya lift sudah berbunyi, Jieun segera masuk dan menekan angka lantai ruangannya. Seraya menghembuskan nafas lega karena pintu lift sudah menutup, namun sesaat kemudian pintu lift kembali terbuka karena ada yg menekan dari luar.
Jieun membulatkan matanya ketika yang menekan adalah Jungkook. Seperti sama halnya dengan Jieun, Jungkook sedikit tersentak ketika mendapati Jieun yang berada di dalam lift.
"Noona.... Lama tidak bertemu kau." ujar Jungkook yang tak disangka memeluk Jieun. Jieun benar-benar tidak berkutik. Dia tidak menyangka Jungkook langsung memeluknya seperti itu. Jieun tidak membalas pelukan Jungkook hingga akhirnya dia melepasnya sendiri.
"Ah maaf hyung." ucap Jungkook terkekeh ketika menyadari Suga berada di belakangnya memperhatikan. Suga terlihat tidak marah. Namun begitu dia masuk ke dalam lift, dia langsung memposisikan dirinya di tengah-tengah antara Jieun dan Jungkook. Jieun merasa tidak enak takut Suga cemburu atau marah padanya dengan gerakan reflek Jungkook seperti itu.
"Kau lupa dia sudah menjadi milik ku?" ujar Suga menggenggam tangan Jieun.
"Tentu tidak hyung. Aku hanya merindukan noona ku." ucap Jungkook santai masih terkekeh.
Jieun merasa heran dengan respon Jungkook yg masih terlihat santai bahkan masih tertawa kecil. Jieun hanya melihat bahwa Suga sepertinya sudah marah. Entahlah, raut wajahnya tidak bisa dibaca oleh Jieun. Semua ekspresinya sama bahkan ketika dia menyatakan perasaannya. Hanya ketika dia merasa Jieun menggemaskan, baru bisa terlihat wajahnya yang tersenyum lebar.
"Tunggu aku nanti ya. Sepertinya aku tidak lembur." ujar Suga menoleh ke Jieun. Kemudian ketika lift berhenti di lantai yg Suga tuju, dia menyempatkan untuk mencium punggung tangan Jieun dan berjalan keluar. Jieun menoleh ke Jungkook karena dia pikir Jungkook akan berjalan bersama Suga, tapi tampaknya Jieun salah. Jungkook justru melambaikan tangan kepada Suga dan menekan tombol tutup pada lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...