Park Jieun sedang sibuk membereskan pakaiannya ke koper. Hari ini, dia akan berangkat ke Seoul dan melanjutkan pendidikannya disana. Jieun berhasil lolos beasiswa di Hanyang University jurusan Advertising & Media. Kegembiraannya pun tidak dapat disembunyikan. Terlihat sejak awal kedua sudut bibir wanita itu selalu terangkat keatas.
Jieun akan diantar oleh Ayahnya menuju flat yang sudah dia sewa di Seoul. Jaraknya lumayan dekat dengan kampus Hanyang. Rencana yg sudah dia susun berhasil terealisasikan. Tujuan wanita itu hanya satu, menginjak kota Seoul dan menikmatinya.
Tidak ada niat serius terhadap kuliahnya, maupun masa depan setelah kuliah. Walau begitu, Jieun tetap selalu mendapatkan hasil yg memuaskan dibidang akademik.
"Jieun-ah.... Kau sudah siap? Ayo cepat berangkat agar Ayah tidak terlalu malam sampai sini lagi." Nyonya Park berteriak dari bawah.
Tidak berapa lama, suara langkah terdengar dari atas menuruni tiap anak tangga.
"Aku sudah siap." ujar Jieun dengan senyum sumringahnya.
"Kau terlihat sangat senang sekali?" ucap Ibunya.
"Tentu bu. Ini moment yang sangat aku tunggu. Aku akan hidup di Seoul." ujar Jieun bersemangat.
"Hei... Ingat pesan Ibu. Kau harus menyelesaikan kuliahmu, dan bekerja. Jangan macam2 disana." Ibunya memperingatkan.
"Tentu saja bu. Ibu tidak perlu khawatir." ucapnya lagi.
Kemudian Jieun berpamitan kepada Ibunya, dan saling memberi pelukan karena untuk sementara Jieun tidak akan tinggal dirumah ini lagi. Di Busan.
"Jaga dirimu baik2. Aku sudah tidak sanggup jika kau memiliki masalah disana." ujar Ibunya bercanda kepada Jieun.
"Jangan khawatir Bu. Kau hanya perlu bermanis2 disini menantikan kelulusanku beberapa tahun lagi." ucap Jieu meyakinkan.
Jieun memasuki koper dan barang2 lainnya ke dalam mobil. Sesaat setelahnya, dia seperti mencari seseorang yang dia harapkan untuk datang ketika dia akan berangkat ke Seoul.
"Kau sedang mencari siapa? Jungkook?" tanya Ayahnya yang sadar putrinya sedang menunggu2 seseorang.
"Iya. Ayah tau dia kemana? Padahal aku sudah mengirimnya pesan bahwa hari ini aku akan berangkat ke Seoul." ucap Jieun ada sedikit kekecewaan.
"Yasudah, tunggulah sebentar lagi. Mungkin dia ada keperluan mendadak hari ini." ucap Ayahnya menenangkan.
Jieun pun mengikuti saran ayahnya untuk menunggunya. 15 menit sudah terlewati dan tidak ada tanda2 pria itu muncul. Bahkan Jieun sudah berusaha menelepon ke ponselnya namun tidak dijawab.
"Bocah sialan!!" Jieun menggerutu.
"Ayah, ayo kita berangkat." ucapnya lagi dengan kesal.
Jieun melambaikan tangannya kepada Ibunya, dan segera masuk ke dalam mobil. Ketika ayahnya baru saja akan melajukan mobilnya, Jieun mendengar ada seseorang yg meneriaki namanya, tentu saja tanpa kata 'Noona'.
"Park Jieun!!!!" ucap pria itu.
Jieun segera turun dari mobil dan menoleh ke arah belakang mobil. Dia melihat seseorang berlari cepat ke arahnya.
"Dasar bodoh!! Kau kemana saja? Aku kan sudah bilang hari ini aku akan ke Seoul?" ujar Jieun langsung ngomel kepada Jungkook.
"Maafkan aku Noona. Aku tadi sedang ada kegiatan di sekolah." ucap Jungkook yang berusaha mengatur napasnya yang tersengal2.
Memang terlihat dari wajahnya yang pucat. Sepertinya kegiatan dia sangat melelahkan ditambah dia harus berlari kemari agar sempat melihat Jieun.
"Ya! Jaga kesehatanmu. Kau memang lelaki, tapi lelaki juga bisa lelah. Jangan sok hebat!" ujar Jieun yang sadar akan lelahnya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...