Bonus Chapter

68 11 3
                                    

Jieun begitu sibuk di dapur dengan segala
bahan makanan yang berantakan. Belum lagi suara tangisan anak kecil terdengar dari dalam kamar. Tangisan yang seakan beradu dari kedua anak kecil yang terduduk di dalam box bayi.

4 tahun pernikahan Jieun dan Jungkook dengan dikaruniai dua anak kembar yang menggemaskan membuat perasaan Jieun bercampur aduk.

Disatu sisi, dia senang semua impiannya tercapai dan sesuai dengan skenarionya. Disatu sisi, Jieun tidak pernah menyangka bahwa akan se-lelah dan se-pusing ini.

Sebenarnya, Jieun memiliki seorang Ahjumma yang dapat membantu membereskan rumahnya. Namun jika sudah sore, Ahjumma nya sudah pulang. Sehingga setelah itu semuanya dilakukan sendiri oleh Jieun. Tidak banyak yang harus dilakukan Jieun , tapi memang untuk memasak seperti menyita waktu dan situasi kedua anak kembarnya yang tidak bisa di prediksi. Terkadang kedua anaknya bisa tenang tidur di dalam box nya jika sudah sore menjelang malam hari dengan kedua botol susunya.

Namun, terkadang bisa seperti hari ini tiba-tiba keduanya menangis berbarengan membuat Jieun menjadi tidak konsentrasi memasak.

Akhirnya Jieun menggendong kedua anaknya, dan dia letakkan di stroller dengan dua kursi yang memang sengaja dibuat jika memiliki anak kembar, kemudian dia bawa stroller itu ke dapur.

"Baiklah... Han Jun... Han Sun, kalian semua disini temani eomma memasak dan tidak boleh menangis. Karena eomma selalu ada di hadapan kalian? Mengerti?"

"Ne~~~~" ucap si kembar berbarengan.

Memang benar si kembar hanya ingin melihat ibunya berada di hadapan mereka. Apapun yang ibunya lakukan selama masih ada di hadapan mereka, semua akan baik-baik saja.

____

Makan malam sudah tersajikan di meja makan. Rumah sudah begitu rapi, wangi, serta sunyi. Beberapa lampu di ruang keluarga dan meja makan dimatikan. Jieun yang berada di kamar si kembar masih dengan apron memasaknya tertidur di sofa kursi yang berada dekat dengan kedua box si kembar.

Suara kenop pintu membuat Jieun terbangun kaget. Kemudian, dengan langkah seribu bayang alias tanpa suara sedikitpun Jieun berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar dengan tidak begitu rapat.

Dia berjalan ke arah dapur dan mendapati seseorang tengah membuka kulkas. Tentu saja itu adalah suaminya yang baru saja pulang dari studionya.

"Ah... Aku membangunkanmu ya?" ucap Jungkook ketika menoleh ke belakang dan menemukan Jieun.

"Tidak. Kau sudah makan?" ucapnya yang baru tersadar apron memasaknya belum dibuka.

Tidak ada jawaban, namun Jieun pun tidak menyadarinya karena sibuk melipat apron, serta membereskan beberapa peralatan masak yang belum sempat di bereskan.

Tiba-tiba saja punggung Jieun terasa hangat, karena ternyata Jungkook sudah memeluknya dari belakang. Merengkuh semua tubuh mungil Jieun sehingga Jieun tampak tenggelam.

"Kau pasti lelah sekali ya..." ucap Jungkook dengan lembut.

"Maaf ya... Aku sangat berantakan, bahkan belum mengganti baju lagi setelah memasak tadi." Jieun merasa bersalah karena Jungkook terlalu sering melihatnya dalam keadaan berantakan.

"Aku suka. Buat apa rapi, nanti juga ku buat berantakan pada akhirnya." ucap Jungkook terkekeh menjahili Jieun.

Jieun melepaskan pelukan Jungkook dan berbalik melihat wajah suaminya itu.

"Kalau begitu, sekarang kau tidak bisa melakukannya, karena aku sudah berantakan." Jieun menimpali kejahilan Jungkook.

"Tentu bisa. Akan ku buat kau lebih berantakan bahkan sampai kau tidak sanggup merapikannya kembali." ucap Jungook sengaja berbisik dengan telinga Jieun dengan maksud menggoda.

Faithful (Believe in Your Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang