Jieun berjalan menyusuri trotoar dan pepohonan bersama dengan tas punggung dan seragamnya yg masih rapi serta lengkap. Padahal, ini sudah sore. Jika itu seorang perempuan, sampai sekolah usai pun seragamnya masih rapi seperti awal masuk sekolah.
Berbeda dengan pria yg kini berlari sekuat tenaga untuk menyusul wanita yang sudah berada jauh di depan. Pakaiannya yg menunjukkan bahwa dia masih duduk di SMP, sudah berubah acak-acakan. Seragam tidak terlihat rapi di dalam celananya, ada beberapa noda kotor di dekat kantong seragamnya. Celananya? Jangan harap noda itu akan hilang begitu saja.
"Noona...... Tunggu aku!" ujar pria itu.
Tidak ada respon dari wanita di depannya.
"Ya~! Park Jieun!" ujarnya lagi.
Wanita itu barulah menoleh ke belakang dengan wajah kaget dan matanya yang membulat. Pria itu tersenyum puas dan terus berlari sampai akhirnya mendekat dan sedikit menabrak wanita itu karena terlalu cepat berlari. Pria itu menahan badan wanita di depannya agar tidak terjatuh dengan memposisikan dirinya seraya memeluk wanita itu.
"YA!!! KAU KURANG AJAR SEKALI!!!!" ujar wanita itu berteriak sambil memukuli pria di depannya itu.
"Aw Aw. Ah Noona sakit. Hentikan. Noona." ujar pria itu menghadang pukulan dengan tangannya sambil sedikit membungkuk.
"Dasar bocah. Kenapa ku harus berlari sekuat itu? Lalu kau memanggil nama ku tanpa 'Noona', auhhh Jungkook-ah. Auhhhhhhhh!!!!!" ujar wanita itu kesal.
"Maafkan aku Noona. Salah kau ku panggil Noona sebelumnya tidak menengok. Jadi ku panggil saja namamu." ujar Jungkook membela diri.
Wanita itu hanya mendengus kesal, dan berbaik untuk kembali berjalan.
"Jalan denganku Noona." ucap Jungkook menyamakan langkahnya.
___
"Kau terlihat sangat tidak semangat Noona? Apa kau sakit?" ujar Jungkook sambil mengangkat tangannya menyentuh kening wanita di sebelahnya.
Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya sambil terus berjalan dengan wajah sedikit tertunduk.
"Kau tau? Jika kau memendam sesuatu itu membuatmu justru akan benar2 sakit." ucapnya menakut2i.
Wanita itu menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. Membuat Jungkook pun ikut berhenti.
"Aku gagal mendapatkan beasiswa di Korea University." ujar wanita itu.
"Ah~ Kau mendaftar beasiswa rupanya. Kau memilih jurusan apa Noona?" tanya Jungkook.
"Itu tidak penting. Karena aku juga gagal masuk kesana." ucapnya mendengus kesal dan menghentakan kakinya dengan kuat lalu berjalan pergi meninggalkan Jungkook di belakang.
Kekecewaan Jieun memang tidak begitu terlihat. Yang terlihat hanyalah kekesalan. Entah apa yang merasa dikesalkan. Park Jieun dapat dikatakan sebagai salah satu siswa terpandai dengan nilai tinggi. Dia berada di peringkat 2 dari seluruh siswa di angkatannya pada ujiannya.
Karena itu, Jieun mendaftarkan beasiswa di beberapa perguruan tinggi di Seoul. Memang sudah menjadi keinginannya untuk melanjutkan kuliah di Seoul. Jieun berpikir, jika dia lolos beasiswa, dirinya tidak perlu lelah belajar untuk tes dan juga selama kuliah dia tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Itu benar2 menyenangkan baginya. Sehingga uang sakunya akan cukup hanya untuk menyewa flat dan hidup kesehariannya.
Sebab itu yg membuatnya kesal. Kesal jika rencana itu tidak terealisasikan. Artinya dia harus ikut tes, dia harus belajar giat, dan juga pengeluaran biaya yg banyak. Yang mungkin akan membuat kedua orang tuanya berkomentar dan ujung2nya menguruh Jieun berkuliah di luar negeri. Bagi orang tuanya itu akan sebanding dengan biaya yg dikeluarkan. Pendidikan di luar neger lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
Fiksi PenggemarTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...