Park Jieun begitu tergesa-gesa melewati lorong kereta api sambil membawa tas yang berukuran medium di tangannya. Wajahnya terlihat cukup panik serta ada sedikit penyesalan di raut wajahnya.
"dasar Jieun bodoh..." kalimat ini lah yang selalu di gerutukan selama perjalanannya ke Busan.
Jieun membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci, kemudian dengan cepat dia letakkan tasnya dan berlari kecil ke arah ruang tv sambil memanggil nama seseorang.
"Jungkook-ah..."
Namun, yang dia lihat bukan Jungkook melainkan kedua orang tuanya yang tengah berbincang. Tentu saja tentang hal yang terjadi tadi pagi.
"Kau sudah datang..." ayahnya menyapa dengan hangat.
"KAUUU...!! Apa yang kau pikirkan? Apa sebenarnya rencanamu???" Nyonya Park langsung menyerang Jieun dengan nada tinggi serta pukulan ringan di lengannya.
"Ibu.... Sabar dulu, jangan begitu. Kita dengarkan dulu Jieun." Tuan Park menenangkan dan menarik istrinya agar tidak lagi memukul Jieun.
"Dimana Jungkook?" tanya Jieun tidak peduli dengan Ibunya yang terlihat marah.
"Dirumahnya. Yhaa Park Jieun kemarilah cepat. Cepat kau jelaskan pada kami." ucap Ibunya tergesa-gesa.
"Nanti aku jelaskan. Aku ingin bertemu Jungkook." ucapnya seraya meninggalkan kedua orang tuanya.
Terlihat Ibunya kembali ingin menahan Jieun, namun Tuan Park sudah menghalanginya dan membiarkan agar Jieun bertemu dulu dengan Jungkook.
"Astaga.... anak itu. Bagaimana bisa dia bersikap seperti tadi di hadapan orang tua Jungkook. Aku ragu Jungkook ingin bertemu dengannya hari ini. Pasti Jungkook begitu kecewa. Auhhhh.... Aku bahkan tidak mengerti dengan anakku sendiri." gerutu Ibunya dan menegak minuman di depannya.
"Sayang... Bersabarlah. Aku yakin Jieun punya penjelasannya untuk itu. Lagipula... Ini salahku. Aku yang memberikan ide untuk membicarakan tanggal pernikahan sesegera mungkin. Jieun tidak salah." ayahnya, Tuan Park menghela napas panjang seperti terdengar begitu menyesal.
"Semoga mereka baik-baik saja. Kau lihat kan betapa kecewa dan sedihnya Jungkook tadi ketika mengakhiri panggilan videonya dengan Jieun? Aku juga jadi tidak enak dengan keluarga Han."
"Mereka akan baik-baik saja. Aku yakin..." Tuan Park menenangkan.
Sementara itu...
Seorang wanita sibuk menghubungi seseorang melalui ponselnya sambil terus berjalan dengan cepat.
"Ku mohon angkatlah..." gerutunya
Namun sepertinya tidak ada jawaban lagi seperti sebelumnya. Karena itulah, Jieun mempercepat langkahnya bahkan berlari agar cepat sampai di tempat tujuannya. Rumah Jungkook.
_____
"Maafkan Ibu ya. Ibu benar-benar tidak tahu Jungkook dimana. Sedari tadi pun Ibu menghubungi ponselnya namun tidak ada jawaban." ucap Ibu Han terdengar putus asa.
Mengetahui bahwa ternyata Jungkook tidak ada dirumahnya, semakin dia merutuki dirinya. Dia benar-benar kesal kepada dirinya. Dia baru sadar, tidak seharusnya dia merespon secara berlebihan seperti tadi pagi di panggilan video.
"Ibu...Aku minta maaf. Aku...." tak terasa matanya sudah berlenang air mata.
Melihat itu Ibu Han langsung memeluknya, dan menenangkannya.
"Tidak apa-apa. Kau tidak perlu minta maaf. Ini pasti hanya kesalahpahaman saja, nanti bisa dibicarakan kembali ketika Jungkook sudah pulang." ucap Ibu Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...