Hari ini Jieun berencana untuk mencari sebuah pekerjaan. Dia baru saja memutuskan setelah berpikir untuk tidak lagi bergantung pada pacarnya dan tidak ingin lebih banyak hutang budi pada pacarnya. Tentu saja, dikarenakan rasa yg dia miliki selama ini perlahan berkurang untuk Woo Shik.
"Kapan kau akan masuk kuliah lagi?" tanya Woo Shik pada Jieun ketika mereka sedang makan siang bersama di cafe dekat kantornya.
"Minggu depan. Sepertinya aku akan mengambil banyak mata kuliah." ujar Jieun.
"Baik. Akan aku kirim ke rekeningmu untuk uang semester nanti." ucap Woo Shik.
"Untuk itu, sepertinya kau tidak perlu melakukannya lagi. Hari ini aku berniat mencari pekerjaan part time." jelas Jieun berhati2.
Mendengar itu, respon Woo Shik bukanlah yg diharapkan Jieun. Pria itu baru saja mendengus dan tersenyum kecil seakan meremehkan.
"Kenapa?" tanya Jieun.
"Tidak. Tidak apa2. Hanya lucu mendengar perkataanmu tadi." jawab Woo Shik masih tersenyum.
"Lucu? Yang mana?" Jieun mulai tidak suka.
"Kau mau mencari pekerjaan seperti apa? Biar ku jelaskan. Mencari pekerjaan bukan seperti mencari tempat makan yang kau tinggal pilih lalu masuk." ujar Woo Shik.
"Iya aku tau. Untuk itu aku akan mencarinya." jelas Jieun singkat.
"Tapi minggu depan kau sudah harus kuliah, kau tetap harus membayarnya sekarang sebelum kau mendapat pekerjaan." ujar Woo Shik.
"Aku akan memakai uang saku bulananku."
"Keperluan mu?"
"Itu bisa dipikirkan nanti." ujar Jieun.
Woo Shik hanya menatap heran kepada Jieun. Dia merasa wanita di depannya tidak seperti biasanya.
"Kenapa kau ingin sekali bekerja?" tanya Woo Shik.
"Agar aku bisa membayar kuliahku." jawab Jieun.
"Ada aku. Aku yg akan membayarnya. Selama pun aku yg membantumu." ujar Woo Shik.
"Aku sudah tidak mau. Aku sudah banyak berhutang budi denganmu. Aku tidak mau bergantung lagi pada dirimu." ucap Jieun.
Woo Shik hanya diam menatap Jieun. Seperti sadar bahwa tatapan Woo Shik seperti tidak suka dengan penjelasan Jieun.
"Sayang... Bagaimanapun, aku harus mencari cara lain selain meminta bantuan kepadamu. Aku tau kau pasti akan membantuku. Tapi aku tidak ingin, aku mau bertanggung jawab untuk diriku sendiri. Hanya itu." jelas Jieun.
"Baiklah. Biar aku membantumu mencarikan pekerjaan untukmu. Aku bisa minta tolong pada temanku di kantor." Woo Shik menawarkan.
"Tidak perlu. Biar aku cari sendiri." ujar Jieun.
Tatapan Woo Shik kembali tidak suka."Tolong bantu aku agar aku mandiri. Kali ini hanya bantu aku seperti itu. Jika memang nanti benar2 tidak bisa, baru aku akan meminta bantuanmu." ujar Jieun sambil meraih tangan pria di depannya.
Akhirnya Woo Shik menuruti kemauan Jieun. Walau di dalam hatinya masih ada rasa heran dan bingung.
___
Masih di dalam restoran, Jieun mencari informasi tempat yang sedang membuka lowongan pekerjaan part time lewat ponselnya. Woo Shik sudah lebih dulu meninggalkan Jieun karena ada urusan di kantornya.
Sudah ada beberapa tempat yang cocok untuk dirinya, salah satunya sebuah toko buku dekat dengan kampusnya. Jieun meng-capture alamat dari toko buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
Fiksi PenggemarTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...