Terlihat dua orang masih terlelap dalam tidurnya. Seakan tidak peduli dengan matahari yang sudah masuk ke dalam kamar itu. Si wanita yang terlelap dalam dekapan pria di sebelahnya membuatnya seakan sulit membuka matanya, sedangkan si pria tampak nyaman mendekap wanita disebelahnya.
Tangannya yg dia selipkan ke belakang leher wanita itu membuatnya seakan mendekap kepala wanita itu dan menghangatkannya di dadanya yg bidang. Sedangkan si wanita tampak sangat nyaman dengan posisi tangannya berada di atas dada pria itu.
Sesaat kemudian, pergerakan sudah mulai terlihat dan itu dari arah si wanita. Jieun mencoba untuk membuka matanya dan melihat ke sampingnya, Jungkook. Seketika dia terkesiap, namun bukan karena dia baru saja tertidur di kasur yg sama dengan Jungkook, namun dia teringat akan kondisi Jungkook semalam.
Jieun memeriksa kening dan pipi pria itu, bahkan dia memeluknya sekali lagi hanya untuk memastikan tubuh pria itu sudah normal. Ketika Jieun sedang memeluknya, mata bulat itu sudah terbuka dan hanya bisa terdiam ketika mendapati seorang wanita disebelahnya sedang memeluknya, bahkan tangannya masih berada di bahu wanita itu.
"Ah... Jungkook. Kau sudah bangun? Kau sudah merasa lebih baik? Apa yg kau rasakan saat ini?" ucap Jieun langsung beruntun memberikna pertanyaan.
Jungkook masih terdiam terpaku seakan semuanya tertahan begitu saja. Dia hanya menatap wanita itu dengan matanya yg benar2 bulat. Dia benar2 tidak bisa bergerak bahkan jika tidak lupa mungkin dia sudah tidak bernapas karena terkejut dengan pemandangan pagi ini.
"Hei... Kau kenapa?" tanya Jieun lagi.
Jungkook hanya menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Aku akan membuatkan mu bubur. Tunggu ya." ucap Jieun dengan santai.
Wanita itu tidak mengetahui betapa gugup dan paniknya pria di depannya yg masih diam tidak berkutik sama sekali.
"Noona...." ucap Jungkook pada akhirnya dengan sedikit keraguan.
Jieun yg baru akan melangkahkan kakinya keluar kamar terhenti, dan kembali duduk di pinggir kasur.
"Ada apa?"
"Apa...... Hmm.... Semalam..." ucap Jungkook gagap terbata, seakan mencari kalimat yg pas.
"Iya, semalam? Ada apa?" tanya Jieun lagi merasa bingung.
"Noona... Semalam.... Kau tidur disini?" akhirnya Jungkook menyelesaikan pertanyaannya.
"Iya. Kau tidak ingat? Aku harus tidur disini untuk memelukmu. Karena badanmu benar2 menggigil dan kau kedinginan." jelas Jieun.
Jungkook tampak berpikir dengan keras. Seperti ya dia baru saja teringat akan situasi semalam. Dia tampak lemas, dan sangat menggigil. Membuat dirinya benar2 tidak kuat untuk melakukan apapun. Dia ingat, bahwa dirinya lah yg meminta Jieun untuk memeluknya.
Entah apa yg dia pikirkan, namun ketika itu dia hanya merasa dengan Jieun berada di dekatnya, tubuhnya akan menghangat, serta dia bisa tidur dengan pulas. Dan itu benar2 terbukti, dirinya terbangun di pagi hari dengan keadaan yg sudah lebih baik.
"Maaf Noona..." ucap Jungkook kemudian. Membuat Jieun semakin terheran.
"Kenapa minta maaf? Kau kan sakit. Aku bahkan tidak akan meninggalkanmu walau kau tidak memintaku untuk tetap disini." jelas Jieun benar2 santai dan tidak merasakan apapun.
"Maaf.. Karena aku meminta mu yg tidak2." ucap Jungkook lagi. Jieun sempat memikirkan perkataan Jungkook, namun setelahnya dia baru sadar apa yg dimaksudkan.
"Hm... Soal itu, tidak masalah. Maksudku, itu bukan permintaan yg aneh. Kau memang sangat kedinginan hebat, bahkan selimut mahal itu tidak membuatmu hangat. Jadi tidak apa2. Kau tidak usah memikirkannya." jelas Jieun lembut dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...