Kita bikin sweet yaaaa chapter ini 🤪☺️😊💜
***
Jieun membuatkan teh chamomile hangat untuk Jungkook. Karena sekarang sudah akan memasuki musim dingin, Jieun berpikir bahwa Jungkook kedinginan sudah lama menunggu diluar. Jungkook seakan membereskan barangnya dan mengeluarkan beberapa perlengkapan dan meletakannya di meja rias milik Jieun. Melihat itu, Jieun tampak heran."Tunggu...." ucapan Jieun membuat Jungkook menghentikan aktifitasnya.
"...Memangnya, aku sudah meng-iya-kan kau untuk menginap disini?" tanya Jieun.
Jungkook hanya memutar bola matanya dengan wajah seakan bingung namun tersimpul senyum menyebalkan di wajahnya.
"Aku tau kau tidak mungkin mengusirku tengah malam seperti ini kan?" Jungkook begitu percaya diri dan kembali membereskan perlengkapannya.
"Aku cukup tega melakukan itu."
Jungkook kembali berhenti dan menoleh menatap Jieun dengan wajah sedikit kesal yang dibuat-buat.
"Kau bilang rindu padaku"
"Iya, aku rindu."
"Yasudah, biarkan aku menemanimu."
Jieun tidak menjawabnya. Entah bagaimana dia harus bersikap. Keadaan ini sedikit canggung. Mengingat status mereka sudah berpacaran. Tidak dipungkiri memang Jieun ingin sekali Jungkook menginap disini, namun bukan untuk melakukan hal yang lain. Melainkan dia ingin menghabiskan waktu lebih banyak setelah mereka menjalani LDR 2 tahun. Tapi, Jieun harus sedikit jual mahal agar Jungkook tidak berpikir dirinya begitu mudah meneirma pria itu bermalam ditempatnya.
"Besok pagi. Besok pagi kita bertemu lagi. Pagi sekali...." ucap Jieun.
Jungkook masih terus menatapnya, dan kemudian tersenyum. Lalu berjalan mendekat ke arah Jieun yang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Besok pagi. Besok pagi aku akan pergi. Untuk malam ini saja, biarkan aku disini. Aku lelah noona." entah mengapa nada bicara Jungkook begitu lembut bahkan suaranya yang dibuat berat cenderung seperti berbisik seakan menyihir Jieun dan membuat degupan jantung Jieun berantakan. Karena Jieun tidak merespon, Jungkook kembali melangkah dan kali ini jarak mereka begitu dekat bahkan Jieun harus mendongak melihat ke wajah pria itu.
"...Aku janji. Besok pagi aku akan pergi."
Jieun melihat mata Jungkook bukan mencari sebuah kejujuran, melainkan tatapan Jungkook begitu mempesona, dan berhasil meluluhkan hatinya serta menggetarkan seluruh tubuhnya. Jieun tersadar bahwa dia begitu lama menatap Jungkook, dan menjadi salah tingkah sendiri padahal itu dia yang membuatnya.
"Hmm tehmu... Nanti dingin." ucap Jieun gagap dan mengambil langkah seakan berbalik badan namun tangannya lebih dulu ditarik hingga Jieun kembali ke posisi semula namun kali ini badannya begitu dekat bahkan Jieun menumpukan satu tangannya di dada Jungkook.
Mengingatkan Jieun dengan kejadian di bandara. Dimana kala itu, tangannya ditarik oleh Jungkook seperti ini dan dia menciumnya. Jieun berpikir, mungkin kali ini akan terjadi hal yang sama. Jieun sudah menelan salivanya sambil menatap Jungkook yang wajahnya begitu dekat dengannya.
Jungkook mendesis seraya tertawa kecil. Melihat itu Jieun menatapnya dengan heran.
"Kau lucu sekali." ucap Jungkok.
"Kenapa?"
"Tidak. Kau menggemaskan." Jungkook mencubit kedua pipi Jieun dengan gemas sehingga wajah Jieun sedikit tertarik, namun begitu tetap terlihat cantik.
"Ya!!! Kau mau mati huh? Lepas!" Jieun menggerutu.
"Tidak mau. Noona ku sangat menggemaskan." Jungkook bahkan menggerak2annya sampai kepala Jieun ikut dengan gerakan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Believe in Your Heart)
FanfictionTerpaut usia yang sangat jauh bukanlah masalah. Namun bagi wanita ini adalah masalah, terlebih usianya yg lebih tau dari pria yg sangat dia kenal sejak duduk di Sekolah Dasar. Beda usia 5 tahun membuat Park Jieun merasa tidak mungkin bisa menjalin...