Suasana di Sunny's Cafe siang itu cukup ramai. Di sudut kafe terdapat seorang gadis yang duduk seorang diri, seolah sengaja ingin menghindari keramaian. Jemari lentiknya terus bergerak di atas keyboard MacBook berwarna rose gold miliknya. Senandung kecil keluar dari bibirnya, mengikuti lagu yang sedang ia dengarkan melalui headset bluetooth yang terpasang di telinganya sejak tadi.
Neoye moksoriman neomna keuge deullyeo
Dareungeon amugeotdo andeulligo
Neoye nundongjaman neomna keuge boyeo
Ani naega jeongmal michingeolkka
Sejak lagu tersebut dirilis lima tahun lalu, selama itu pula lagu tersebut ada di playlist-nya. Lagu berjudul 'My Eyes' milik band indie asal negeri gingseng bernama 10cm yang juga menjadi OST sebuah drama berjudul 'Goblin'. Salah satu drama yang juga masuk ke dalam daftar drama favorit-nya. Ya, dirinya seorang maniak drama. Hampir setiap judul drama diikutinya, namun hanya beberapa drama yang menjadi favorit-nya. Drama Korea yang identik dengan kisah romantis, membuatnya berharap kelak dirinya pun dapat memiliki kisah cintanya sendiri. Bersama sang kekasih impian yang entah siapa dan di mana?
Terlalu fokus dengan apa yang sedang dikerjakannya saat ini, membuat gadis itu tidak menyadari kehadiran seorang waiter yang membawa pesanannya.
"Permisi, Teteh. Maaf...," ucap waiter tersebut untuk kedua kalinya. Menatap sang pelanggan dengan senyum kecil di wajahnya, namun tak ada respon juga.
"Teh, ma—"
Brakkk!
Sebuah buku dengan judul 'Metode Penelitian Teknik Informatika' milik Seohyun terjatuh, karena tak sengaja tersenggol oleh si pemilik. Kepalanya menunduk, hendak mengambil buku tersebut. Namun, sebuah tangan tiba-tiba terulur, lantas meraih lebih dulu buku miliknya. "Eum... terima kasih," ucapnya, lalu mendongakkan kepala.
"I—iya, sama-sama...," jawab waiter tersebut, lantas langsung meletakkan pesanan milik gadis itu dengan gerak sedikit canggung. "Eum... ini pesanan Teteh. Sweet potato latte dan tiramisu."
"Oh... iya, terima kasih, Mas," jawab Seohyun dengan senyum ramahnya.
"Kalo gitu saya permisi dulu, ya. Eum... kalo ada yang dibutuhkan lagi, Teteh bisa langsung panggil waiter atau waitress di sini."
"Oh, iya, Mas."
Setelah kepergian waiter tersebut, Seohyun langsung menyeruput latte-nya. "Hah... alhamdulillah," ucapnya begitu minuman berkafein tersebut membasahi tenggorokannya. Kafein memang lumayan berperan penting dalam meningkatkan mood-nya yang saat ini berada di semester akhir dan hari-harinya diisi dengan menyusun skripsi. Targetnya lulus dalam waktu 3,5 tahun, itu artinya ia harus serius.
Waktu terus berjalan, tak terasa kini satu jam telah berlalu. Seohyun tidak mempedulikan sekelilingnya, dirinya terlalu fokus dengan apa yang sedang dikerjakannya. Hingga tak sadar, ada sosok pria yang memperhatikannnya dari kejuahan dengan rasa kagumnya.
Drrttt!
Ponselnya yang tergeletak di atas buku bergetar, menandakan adanya sebuah pesan masuk. Setelah membaca pesan tersebut di notif bar, Seohyun langsung bergegas merapikan barang-barangnya dengan sedikit terburu-buru. Ia bangkit berdiri dan melangkah keluar dari kafe tersebut. Baru beberapa langkah keluar dari pintu, tiba-tiba saja dirinya seperti dipanggil oleh seseorang. Membuatnya langsung berbalik, lalu menatap heran pada sosok di belakangnya. "Ada apa?"
"Eum... ini buku punya Teteh?"
Pandangannya pun tertuju pada buku di tangan pria itu. "Iya, Mas. Buku ini punya saya. Ketinggalan di meja, ya?"
"Iya."
"Terima kasih banyak, ya. Eum... saya emang cukup teledor. Untung Masnya baik banget mau ngasihin ini ke saya," ucap Seohyun tersenyum canggung. Ia pun meraih buku miliknya dari tangan pria itu. "Eum... kalo gitu saya permisi."
Langkah kaki gadis itu pun perlahan mulai menjauh, hingga menghilang di balik pintu mobil. Meninggalkan rasa penasaran yang kini menyapa hatinya dengan debaran yang turut menyertai.
"Seohyun Pramudita Gantari," gumam Kyuhyun pelan. Secara tak sadar telah menyebut sebuah nama yang tertulis di buku milik gadis itu. Apa mungkin jika nama tersebut adalah nama gadis itu?
Cantik. Satu kata yang secara tak sadar melintas di pikirannya begitu saja. "Ya Allah, astagfirullah hal adzim. Istighfar, Kyuhyun, istighfar!" gumamnya seraya mengusap wajahnya kasar. Membuang bayangan sosok gadis yang sama sekali tidak dikenalnya. Tentu saja, karena ini menjadi pertemuan pertama mereka di tempat ini. Dan apakah suatu saat akan ada pertemuan kedua mereka? Kenapa dirinya mengharapkan hal itu terjadi?
To be continue..
🌞🌞🌞
Pertemuan mereka menjadi prolog dalam cerita ini. Jadiii... bagaimana menurut kalian?? Apa sudah cukup memberi rasa penasaran akan kisah mereka dalam 'Hijrah Cinta'? Hehe... Semoga kalian semua penasaran 😂
✏ itezanichy
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (SELESAI)
FanfictionSeohyun Pramudita Gantari, seorang gadis yang selalu tampil modis di setiap waktunya. Baginya fashion bukahlah sekadar pakaian atau aksesoris yang melekat di tubuh si pemakai, namun juga menjadi identitas diri si pemakai. Kyuhyun Abyan Athar, seoran...