Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, artinya sudah tiga puluh menit berlalu setelah jam buka kafe berakhir. Semua karyawan terlihat sedang sibuk membersihkan kafe sebelum pulang ke rumah. Tidak mengecualikan Kyuhyun yang merupakan sahabat sang bos dan pria itu pun mendapat keringanan bisa pulang lebih cepat dari karyawan yang lain. Namun, hal itu tak lekas membuatnya memanfaatkan semua itu hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Nyatanya ia selalu pulang bersama yang lainnya.
"Alhamdulillah...," gumam Kyuhyun, diakhiri dengan helaan napas lelah. Ia memperhatikan meja-meja yang telah selesai dilapnya, lalu tersenyum puas.
"Beres, Bang?" tanya Doni, menepuk pelan bahu Kyuhyun yang kini sedang duduk di salah satu kursi. Ya, pria itu selalu membantu pekerjaannya tanpa mengharapkan balasan apapun. Tapi, ada satu hal yang selalu pria itu pinta padanya. Sebuah doa untuk kebaikan ibu dan juga adik bungsu dari pria itu.
Kyuhyun menoleh ke belakang seraya mendongakkan kepalanya, tersenyum pada Doni yang berdiri di belakangnya. "Alhamdulillah, udah, nih. Di atas udah beres, kan? Atau belum? Biar gue ba-"
"Udah, Bang. Udah beres semua," ujar Doni langsung seraya menahan tubuh pria itu yang hendak bangkit berdiri.
"Serius, nih?"
"Iya, Bang. Makasih banyak, ya."
Kyuhyun pun mengangguk. "Yang lain udah beres? Kalo udah kita pul-"
"TOLONGGG!!! TOLOONGGGG!!!"
Perhatian Kyuhyun dan Doni seketika teralihkan oleh seorang gadis yang tak lain merupakan salah satu karyawan.
"Ada apa, Ri?!" tanya Doni, melangkah menghampiri gadis itu yang berdiri di ambang pintu masuk kafe dengan raut panik yang kentara di wajahnya.
Kyuhyun tak ikut bertanya pada Ririn, lebih memilih menunggu jawaban apa yang akan dikatakan oleh gadis itu.
"Di-di luar... a-ada perempuan yang pingsan!" jawab Ririn tergagap.
"Pingsan?!" tanya Kyuhyun, rautnya berubah terkejut sekaligus panik. Ia pun langsung berlari ke luar dengan diikuti oleh Doni dan Ririn. Menoleh ke sisi kanan, dan betapa terkejutnya saat dirinya mendapati seorang gadis yang tergeletak tak jauh dari pintu. Ia langsung berlari menghampiri tubuh gadis itu yang telah basah kuyup, lalu berjongkok tepat di samping gadis itu.
Setelah beberapa saat menatap sosok gadis itu yang wajahnya tertutup oleh sebagian rambut panjangnya, dirinya pun bisa mengenali gadis itu yang tak lain adalah Seohyun. "Astagfirullah...," gumam Kyuhyun terkejut. Sama sekali tak menyangka akan kehadiran gadis itu di kafe malam-malam begini dalam keadaan hujan deras, hingga tubuhnya basah kuyup. Rasa khawatir pun mulai menghinggap di hatinya, lalu bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada gadis itu, hingga harus berakhir di tempat ini dalam keadaan yang tak baik-baik saja.
"Bang! Mending kita angkat aja dan bawa masuk ke dalem. Kasian," ujar Doni seraya menepuk bahu Kyuhyun.
"A-angkat?" tanya Kyuhyun tergagap, menatap Doni ragu. Rasanya mustahil dirinya mengangkat tubuh gadis itu.
"Bang!" panggil Doni sekali lagi.
"Apa?"
"Ck! Cepetan angkat! Kalo lo gak kuat, biar gue aja," ujar Doni langsung.
"Gue aja," jawab Kyuhyun cepat. Tak mengerti bagaimana dirinya merasa yakin dengan apa yang dikatakannya. Ia menelan ludahnya, perlahan kedua tangannya terulur ke depan, terselip di bawah lutut dan punggung gadis itu. Ia pun tidak tahu, apa yang dilakukannya salah atau tidak? Dirinya hanya ingin menolong gadis itu saja. Ya, tidak lebih.
Kyuhyun pun bangkit berdiri dengan tubuh Seohyun sudah berada di dalam gendongannya. Sedikit terkejut karena tubuh gadis itu yang terbilang cukup ringan. Memudahkannya untuk menggendong tubuh gadis itu ke dalam kafe, lantas membaringkannya di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (SELESAI)
FanfictionSeohyun Pramudita Gantari, seorang gadis yang selalu tampil modis di setiap waktunya. Baginya fashion bukahlah sekadar pakaian atau aksesoris yang melekat di tubuh si pemakai, namun juga menjadi identitas diri si pemakai. Kyuhyun Abyan Athar, seoran...