Lima belas minggu usia kehamilan Seohyun, membuat Kyuhyun mulai terbiasa dengan aksi ngidam sang istri yang terkadang membuatnya pusing. Seperti kali ini, wanita itu tiba-tiba merengek ingin belajar mengendarai motor. Tentu saja ia menolaknya dengan tegas karena kondisi istrinya yang sedang hamil.
"Hubby, jahat!" rajuk Seohyun sambil menghentakkan kedua kakinya kuat.
"Hey, hey! Lagi hamil, Sayang. Jangan kayak gitu. Nanti kalo perutnya sakit, gimana? Bukan cuma kamu aja yang ngerasain, tapi mereka juga, Sayang."
Seohyun memanyunkan bibirnya, lalu memeluk tubuh suaminya. "Maaf, By."
"Kok, minta maafnya sama aku? Sama mereka, dong!" ujar Kyuhyun seraya mengusap kepala sang istri.
"Iya, maafin Mami, ya, Sayang. Mami gak bermaksud nyakitin kalian," ucap Seohyun, mengusap punggung tangan suaminya yang melingkar di perutnya. Tanpa bisa ditahan isakan kecil keluar dari bibirnya bersamaan dengan air mata yang jatuh membasahi bibirnya. Merasa bersalah karena tingkahnya bisa saja menyakiti dua janin dalam kandungannya saat ini.
"Cup... cup... cup! Udah, jangan nangis lagi. Mami, kan, udah minta maaf, ya. Jadi, mereka pasti maafin Mami," ujar Kyuhyun, menyentuh dagu sang istri agar menatapnya. "Tuh, pipi, hidung, bibir sama matanya udah merah."
"Tapi, tetep cantik, kan?" tanya Seohyun tanpa diduga, membuat suaminya tertawa kecil mendengar pertanyaannya yang cukup konyol.
"Iya, cantik," sahut Kyuhyun seraya mencubit hidung mungil yang cukup mancung itu. "Udahan ngerajuknya?"
Seohyun mengangguk malu. "Kalo gitu kita jalan-jalan aja naik motor. Sekalian jajan, terus nanti langsung ke rumah Mama. Kan, kita disuruh nginep."
"Udah lama kita gak pacaran naik motor, ya, Sayang?" tanya Kyuhyun yang dibalas anggukan antusias sang istri. "Ya udah, yuk, siap-siap! Eum... gak usah bawa baju ganti, kan?"
"Gak usah. Kan, waktu itu aku sengaja bawa beberapa baju Hubby ke rumah Mama. Biar gak ribet kalo nginep."
Kyuhyun menggendong tubuh sang istri, lalu melangkah masuk ke dalam kamar. "Istri aku makin berat, nih."
"Maksudnya gendutan?"
"Eum... lebih berisi mungkin."
"Iya, itu gendut!"
"Oh iya, kan, lagi hamil anak aku."
"Anak aku, Hubby."
"Anak kita, Sayang."
Seohyun melepas tautan tangannya yang melingkar di leher sang suami, lalu mengapit gemas pipi suaminya. "Gemes, gemes! Suami sama Abinya siapa, sih, ini, heum?" tanyanya, lalu mencium kedua pipi itu bergantian.
"Suaminya Mami dari anak-anakku."
"Uhh..... to tweet cekaliiii....."
"Makin cinta dan sayang, ya?" tanya Kyuhyun dengan percaya dirinya.
"He'em... cinta dan sayang sekali dengan Hubby. I love you so much!"
Kyuhyun menurunkan tubuh sang istri di atas ranjang dengan hati-hati. "I love you too so much, Sayang!"
Jika saja dengan kata-kata cukup untuk mengungkapkan semua rasa cinta yang mereka miliki untuk satu sama lain. Mungkin akan ada kata bosan jika dalam dua puluh empat jam mengatakannya beberapa kali. Tapi, mereka tak pernah bosan. Ya, mereka ingin semua ini menjadi kebiasaan yang berlanjut hingga tua nanti. Menghabiskan seribu masa bersama.
***
Embusan angin terasa lembut saat menerpa kulit wajahnya. Seohyun menghirup udara sore hari yang terasa menyegarkan. Tangannya semakin erat memeluk tubuh sang suami. Hal sederhana yang sangat ingin ia lakukan sebelum mereka menikah. Berkencan mengendarai motor, lalu jajan di pinggir jalan sambil mengobrolkan banyak hal sampai merasa bosan. Walaupun tak ada kata bosan jika dengan suaminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/268864334-288-k329436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (SELESAI)
FanficSeohyun Pramudita Gantari, seorang gadis yang selalu tampil modis di setiap waktunya. Baginya fashion bukahlah sekadar pakaian atau aksesoris yang melekat di tubuh si pemakai, namun juga menjadi identitas diri si pemakai. Kyuhyun Abyan Athar, seoran...