Tok tok tok!
Tok tok tok!
Tok tok tok!
Seohyun menggeram kesal saat pintu kamarnya tak berhenti diketuk terus oleh seseorang di luar sana. "Si Minho ngapain, sih? Masih pagi udah ganggu aja," gumamnya sebal, melirik ke arah pintu kamarnya yang kembali diketuk.
Tok tok tok!
"Iya, sebentar! Sabar!" ujar Seohyun dengan sedikit berteriak. Ia kembali menatap pantulan dirinya di cermin, lalu berbalik meletakkan gamis yang hendak dicobanya itu di atas ranjang. Ia bergegas melangkah menghampiri pintu kamar, lalu membukanya. "Apa, sih, Dek? Masih pagi udah ganggu aja!"
"Bukan aku yang mau ganggu Kakak," jawab Minho, lalu bersandar di kusen pintu dengan tangan bersilang, lantas menatap ke depan seraya mengangkat dagu. "Tapi, Kak Yul yang udah gang—"
"Hah?! Ada Kak Yul?" tanya Seohyun terkejut, lalu menjulurkan kepalanya seraya menoleh ke samping kanan. Ia menatap sesosok gadis yang tiga hari lalu berkunjung ke rumahnya, namun kini sudah berkunjung lagi dan sepagi ini. "Kak Yul? Kirain Minho bercanda."
Yuri berdeham pelan seraya menatap sosok gadis di hadapannya yang masih mengenakan setelan piyama. "Lo udah mandi?" tanyanya untuk berbasa-basi, lalu beralih melirik adik gadis itu yang tak kunjung pergi juga. "Jogging, yuk!"
"Jogging?"
Yuri mengangguk kecil.
"Eum... gimana, ya?" gumam Seohyun seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia berdeham pelan, lalu menarik tangan Yuri masuk ke dalam kamar. Ia menatap adiknya sambil mengibaskan tangan kanannya, meminta agar bocah itu segera pergi meninggalkan mereka.
"Pasti mau curhatin cowok," gumam Minho, mengedarkan pandangannya ke sembarang arah. "A Kyuhyun, ya?"
"Ihh... Minho! Apaan, sih, kamu?! Gak jelas banget kalo udah nuduh-nuduh."
"Emang iya, kan, Kak Yul?"
Yuri hanya tersenyum samar.
"Bukan Kakak yang mau curhat, tapi Kak Yul yang mau ceritain cowoknya. Puas?!" ujar Seohyun, lalu tersenyum puas sambil menatap sang adik yang menunjukkan raut sebal. "Cieee... ada yang cemburu, nih, yeee??? Asiiikk...," godanya sambil mencubit pipi Minho.
"Apaan, sih, Kak?! Gak lucu, sumpah!" sahut Minho, melepas paksa cubitan sang kakak di pipinya. Ia pun beralih melirik ke arah sosok gadis yang kini berdiri di belakang tubuh sang kakak. "Emang... iya..., Kak?" tanyanya pelan.
Yuri pun tersenyum canggung seraya menggelengkan kepalanya. "Gak, kok. Jangan dengerin Seohyun," jawabnya.
Seohyun langsung berbalik, menatap Yuri dengan kedua mata menyipit. Ia pun kembali menatap adiknya seraya mendorong pintu, "Udah, ya, mending kamu pergi. Anak kecil jangan kepoin urusan orang dewasa. Oke?" ucapnya, lalu menutup pintu kamarnya dengan perlahan, lantas langsung mengucinya.
Brakkk!
Ceklek! Ceklek!
"KAK!! NANTI AKU BILANGIN MAMA SAMA PAPA, KALO KAKAK CURHATIN A KYUHYUN, BIAR KALIAN BERDUA LANGSUNG DINIKAHIN AJA!" teriak Minho kencang dari luar kamar.
"Nah, lho, Dek! Lo mau diaduin, terus dinikahin lagi sama dia," timpal Yuri.
"Apaan, sih, lo, Kak?! Sama nyebelinnya kayak si Minho. Pantesan aja dia naksir sama Noona Korea kayak lo. Kirain gue cuma sekadar korban dari lagu SHINee yang Reply. Bener-bener, deh, si Minho."
Yuri hanya tersenyum menanggapi ucapan kakak dari sosok pria muda yang usianya terpaut enam tahun di bawahnya. Seorang pria muda yang katanya sudah tiga tahun menyukai dirinya. Berarti sejak pria itu duduk di awal bangku SMA dengan usianya yang baru saja menginjak lima belas tahun. Sangat muda sekali, kan? Dan dirinya merasa tak percaya diri untuk membalas perasaan pria itu yang mungkin hanya menjadikannya bagian dari cinta monyetnya saja. Benar, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (SELESAI)
FanfictionSeohyun Pramudita Gantari, seorang gadis yang selalu tampil modis di setiap waktunya. Baginya fashion bukahlah sekadar pakaian atau aksesoris yang melekat di tubuh si pemakai, namun juga menjadi identitas diri si pemakai. Kyuhyun Abyan Athar, seoran...