Kyuhyun langsung turun begitu selesai memarkirkan mobil di depan pet shop yang menjadi tujuan gadis itu. Dahinya mengernyit, lalu menoleh ke belakang begitu mendengar pintu mobil ditutup.
"Yuk, masuk!" ajak Seohyun, melirik pria itu sekilas, lalu merangkul bahu Mentari sambil melangkah masuk ke dalam pet shop. Ia mendorong pintu, lalu menoleh ke belakang, mendapati pria itu yang masih berdiri di tempat. Kepalanya bergerak ke kiri, memberi isyarat agar pria itu menyusul mereka.
Kyuhyun merespon dengan anggukan kecil, lantas bergegas masuk ke dalam. Dia mau beli makanannya Muezza atau mau ngapain? Tadi bilangnya mau ngajak Mentari main ke time zone?
"Ihh... kucingnya lucu, gemesin," ucap Mentari, menatap seekor kucing yang berada di hadapannya dengan girang.
"Mentari suka yang ini?"
Tanpa ragu Mentari pun mengangguk antusias seraya tersenyum. "Dia lucu."
"Kalo yang lain?" tanya Seohyun, lalu beralih melirik ke kandang yang lain.
"Yang lain juga lucu. Tapi, aku sukanya sama kucing yang ini," jawab Mentari, menjatuhkan pilihannya pada kucing Persia Himalaya. Bulu hitam di area wajah, telinga, jari kaki, ekornya dan bulu lainnya didominasi warna putih. Setiap orang yang melihatnya pasti akan berdecak gemas karena kucing itu lucu dan imut.
Kyuhyun yang menyimak percakapan sang adik dan gadis itu pun baru bisa menangkap pembicaraan keduanya. Ia menatap kucing yang disukai adiknya, "Mentari... kamu mau adopsi kucing?" tanyanya, lalu menatap sang adik yang kini terdiam dengan kepala tertunduk.
Seohyun yang menyadari perubahan raut wajah gadis kecil itu pun sedikit heran. Sebenarnya ada apa? Mengapa Mentari berubah murung saat ditanya oleh kakaknya tentang keinginannya untuk mengadopsi kucing? Ia kembali teringat dengan kejadian sepekan lalu, di mana Mentari tak jujur saat ditanya oleh sang ibu tentang apa yang mereka bicarakan. Penasaran dengan alasan di balik semua ini, membuatnya berpikir untuk bertanya langsung pada pria itu.
"Mentari mau kucing yang ini, kan?" tanya Seohyun, namun tak mendapat jawaban dari Mentari. Ia pun melirik ke arah Kyuhyun sekilas, "Teteh sama Aa mau ke kasir dulu, sekalian nanya-nanya tentang kucing ini. Mentari di sini dulu, ya. Jangan ke mana-mana."
Mentari mengangguk kecil, melirik sang kakak lalu kembali menunduk.
"Bisa ikut saya?" tanya Seohyun pada Kyuhyun yang langsung mengangguk.
Kyuhyun mengekor di belakang gadis itu, lalu langkahnya otomatis terhenti saat tubuh Seohyun tiba-tiba berbalik. Kini mereka berdiri tak jauh dari meja kasir, "Ada apa?" tanyanya canggung.
"Harusnya saya yang nanya. Ada apa? Kenapa Mentari keliatan takut begitu kamu tanya dia mau adopsi kucing?"
"Sebelum itu... saya mau tanya sama kamu. Apa Mentari minta diadposiin kucing sama kamu?" tanya Kyuhyun, rautnya berubah serius. "Tapi... maaf. Jangan karena kita lagi ta'aruf, kamu jadi nurutin apa aja yang dia pengen."
"Lho? Kok, kamu ngomongnya kayak gitu, sih?" tanya Seohyun, sedikit tak terima dengan tuduhan pria itu. "Apa kamu berpikir kalo saya pengen narik perhatian adek kamu dengan cara ini? Ya Allah, sedikitpun saya gak ada niat."
Kyuhyun memejamkan matanya saat menyadari kesalahpahaman di antara mereka. "Bukan. Saya gak bermaksud begitu. Maaf... udah bikin kamu salah paham karena ucapan saya," sesalnya.
Healaan napas berat keluar dari bibir Seohyun, sedikit tidak menyangka jika kesalahpaham ternyata bisa terjadi di antara mereka. "Saya juga minta maaf sama kamu," ucapnya pelan. "Sebelum saya denger soal ajakan ta'aruf itu dari Ibu. Saya udah janji sama Mentari mau adopsi kucing untuk dia. Itu karena... Mentari bilang dia pernah kehilangan kucing peliharaannya. Apa itu bener?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (SELESAI)
أدب الهواةSeohyun Pramudita Gantari, seorang gadis yang selalu tampil modis di setiap waktunya. Baginya fashion bukahlah sekadar pakaian atau aksesoris yang melekat di tubuh si pemakai, namun juga menjadi identitas diri si pemakai. Kyuhyun Abyan Athar, seoran...