32. Ketika Cinta Bersemi

415 61 9
                                    

Suasana yang tadinya hening selama pemberkatan berlangsung, seketika berubah riuh begitu kedua mempelai saling berhadapan dengan senyum bahagia terpancar di wajah keduanya.

Ketiga wanita yang duduk di dekat panggung pelaminan terlihat heboh memberi sorakan sambil berteriak.

"KISEUHAE!"

"KISEUHAE!"

"KISEUHAE!"

Sedangkan keempat orang pria yang duduk di hadapan para wanita hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kehebohan yang dibuat ketiga wanita itu. Bahkan sampai berhasil menarik perhatian para tamu undangan lain yang menatap ke arah meja mereka.

"Duh, bapak-bapak suami, tolong itu ibu-ibu istrinya disuruh diem. Bikin malu aja, deh!" decak Minho sambil menutupi wajahnya dengan tangan.

"Sssttt!!!" gumam Seohyun sambil meletakkan telunjuknya di bibir sang adik. "Jangan gara-gara suasana hati kamu lagi jelek, kamu jadi ngerusak momen keseruan ini. Jadi diem, oke?"

"Apaan, sih? Siapa bilang suasana hati aku jelek? Orang bagus banget, kayak bunga sakura yang lagi bermeka—"

Hap!

Sepotong macaron masuk ke dalam mulut Minho yang seketika terdiam. Seohyun menepuk-nepuk tangannya setelah menyelesaikan tugasnya yang berhasil membuat adiknya terdiam.

Yuri melirik ketiga sahabatnya yang terlihat semakin heboh, membuatnya merasa gugup saat harus melakukan hal tersebut di depan umum seperti ini. Seketika ia dibuat menyesal telah mengundang ketiga wanita itu yang tak berhenti menggodanya. Bahkan ketiganya terlihat seperti penggemar yang sedang melihat idolanya tampil.

"Serius, ini vibe-nya kayak drakor yang berakhir happy ending. Mana suaminya Kak Yul ganteng banget kayak aktor Korea," celoteh Sunny yang langsung mendapat tatapan tajam suaminya. Namun ia terlihat tak peduli, tetap fokus menatap ke depan, takut tertinggal momen bersejarah yang mereka nantikan.

"Kak Yul kenapa lama banget, sih? Padahal tinggal kiss doang!" seru Yoona yang dibuat gemas sendiri.

"Eh, eh, eh! Tuh, MC-nya udah mulai nyuruh mereka kiss!" seru Seohyun antusias sambil membenarkan posisi duduknya, membelakangi sang suami yang duduk tepat di sampingnya.

"GASKEUN KAK YUL!" teriak Sunny.

"KISEUHAE JUSEYO!!!" teriak Yoona.

"WUHUUUH!!!" teriak Seohyun.

"Ini acara nikahan apa arisan, sih? Rusuh banget para ibu-ibu ini!" ujar Henry, menatap sebal ketiga wanita tersebut. Terlebih sang istri yang seolah menjadi provokator di sini.

Kyuhyun yang sejak tadi mendengar celotehan itu pun mulai memahami situasi di sini. Ia menatap sang istri yang terlihat antusias pada kedua mempelai pengantin yang perlahan saling mendekatkan wajah mereka.

Seohyun menautkan kesepuluh jemarinya, meletakkannya di depan dadanya yang turut berdebar hebat. Ia menggigit bibir bawahnya begitu melihat wajah Yuri dan suaminya perlahan mulai mendekat, hingga ujung hidung keduanya bersentuhan dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Hanya terdengar sorak-sorai Sunny dan Yoona yang menyaksikan momen tersebut, sedangkan dirinya tidak.

Setelah dirasa aman, Kyuhyun pun menurunkan kedua tangannya dari wajah sang istri. Membuat tubuh itu berbalik dengan tatapan tajam yang ditujukan untuknya. "Apa, Sayang?" tanyanya seolah tak terjadi apapun.

"Hubby yang apa?!" sahut Seohyun sebal. "Kenapa mata aku ditutup?"

Semua perhatian di meja mereka kini tertuju padanya, termasuk suami dari Yoona yang tidak lain adalah mantan kekasih istrinya. Kyuhyun berdeham pelan, menatap sang istri yang masih terlihat kesal. "Gak baik, Sayang, liat hal-hal kayak gitu," ucapnya serius.

Hijrah Cinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang