1. Serpihan Kenangan

25.4K 1K 45
                                    

1. Serpihan Kenangan

"Aku tahu menanti kembali hadirmu itu hanya angan-angan saja, tapi selagi aku bahagia dengan penantian ini, itu tidak masalah, kan?"

Dentuman musik memekakkan telinga setiap orang yang berada di tempat itu, lautan manusia yang tengah berjoget mengikuti alunan musik membuat suasana semakin terasa meriah.

Angkasa, laki-laki itu menatap orang-orang yang tengah berjoget gembira seolah mereka tidak punya masalah. Angkasa meneguk minuman beralkohol miliknya yang entah sudah berapa botol ia habiskan.

Kenzo menepuk bahu Angkasa keras. "Woi, Bos! Berenti napa? Lama-lama mati juga lo minum terus!" cerca Kenzo yang langsung menyingkirkan botol-botol minuman haram itu.

Raja berkacak pinggang seraya berdecak kesal melihat Angkasa yang kacau. Tiga tahun sudah kepergian Dara membuat seorang Angkasa Frederick yang dulu sangat anti dengan yang namanya 'minum' kini menjadi langganan bagi minuman haram itu.

"Diem!" Angkasa menggebrak mejanya sekali lalu memijit pangkal hidungnya yang terasa nyeri.

"Dara mana? Udah pulang, belum?" tanya Angkasa kepada dua sahabatnya.

Raja yang gemas pun langsung menampar pipi cowok itu, pelan. "Goblok! Ayo pulang Dara udah ada dirumah," Bohong Raja. Karena kalau tidak bohong, maka Angkasa tidak akan pulang.

Mendengar ucapan Raja membuat semangat Angkasa bangkit, walaupun kesadarannya menipis akibat kebanyakan minum tapi Angkasa langsung bangkit dari duduknya.

Raja dan Kenzo menggelengkan kepala mereka, heran dengan ketua sekaligus sahabat mereka itu. Raja dan Kenzo hanya mengikuti Angkasa dari belakang.

"Hai?" Seorang cewek berbaju seksi itu mendekati Angkasa. Namun Angkasa menghiraukannya.

Lama kelamaan Angkasa kesal karena cewek itu yang terus memeluknya.
"Minggir!" Angkasa dengan tidak berperasaan mendorong cewek itu.

"Gile, si Bos galak bener," Raja geleng-geleng melihatnya. Angkasa memang begitu, dia tidak segan-segan berbuat kasar pada perempuan sekalipun jika itu mengusik ketenangannya.

Angkasa berubah. Iya, Angkasa berubah seratus depalan puluh derajat. Semenjak kepergian Dara dan kebusukan Aluna terbongkar, Angkasa menjadi cowok yang kasar dan lebih dingin. Tidak ada cewek yang berani mendekati Angkasa karena sikap cowok itu yang kasar.

Kenzo menyeret Angkasa secara paksa memasuki mobilnya. Cowok itu terus meracau tidak jelas sampai-sampai membuat Kenzo dan Raja memutar musik keras-keras agar tidak mendengar racauan Angkasa.

"Dara, Sayang kamu lagi ngapain?" Angkasa tertawa keras lalu menepuk bahu Kenzo yang sedang menyetir mobilnya.

"Zo, Dara biasanya jam segini lagi ngapain, ya, dirumah?" tanya Angkasa yang dibalas pelototan oleh Kenzo.

"KALAU ANGKASA SUDAH GILA! AHA-AHA! SEMUA JADI IKUT GILA! AHA-AHA! ANGKASA GILA GILA GILA! AHA-AHA! POKOKNYA ANGKASA GILA!" Raja bernyanyi menggunakan nada lagu 'Yang Penting Happy' dengan keras dan mengubah liriknya.

Kenzo tergelak melihat ekspresi Raja yang menahan kesal. "Sabar napa, Ja? Serem amat gue liat muka lo!" ujar Kenzo.

"Kesel gue, Zo! Enek banget gue sama muka Angkasa kalau udah kumat,"

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang