27. Atmosfer Masa Lalu (2)

5.2K 492 249
                                    

27. Atmosfer Masa Lalu (2)

Bukannya tidak ingin berdamai, tapi hati ini belum siap jika kembali merasakan sakit lagi.”



Sella duduk termenung di kursi balkon kamarnya yang menghadap ke taman samping rumahnya yang begitu luas dan cantik. Bayang-bayang yang tidak ingin dia ingat muncul begitu saja dalam benaknya.

Jujur saja, Sella juga merindukan masa-masa itu. Tapi, rasa rindu itu terkikis lantaran benci yang mendominasi.

Sella juga merasakan sakit yang Dara rasakan. Hidup bersama sejak bayi membuatnya merasa begitu sayang pada Dara yang dulu pernah ia anggap sebagai kakaknya.

Setiap kali dia menyakiti Dara, maka ada rasa bersalah bersarangnya di lubuk hatinya. Namun tetap saja Sella egois, tetap tidak ingin berdamai dengan masa lalunya dan tetap ingin membenci sosok Dara.

"Tara, nanti kalau udah gede kita buka ini sama-sama, ya!" ucap Dara kecil antusias seraya mengangkat sebuah kotak berukuran kecil yang di dalamnya ada sebuah tulisan tangan mereka.

Sella menghapus air matanya yang mengalir saat bayangan itu muncul. Ia bangkit dan memasuki kamarnya dan mencari keberadaan kotak itu. Lama dia mencari sampai bermenit-menit berlalu, sampai akhirnya dia menemukan benda itu di dalam laci lemarinya.

Tara&Dara🖤

Sella tersenyum miring melihat tulisan di atas kotak itu. Ia buka dengan perlahan dan mengambil dua gulungan kertas kecil yang ada di dalamnya.

Keinginan Dara kalau udah besar nanti:
-Mau terus sama-sama sama Papa, Mama, Tara dan Kak Cel.
-Mau nikah sama Papa biar dapet suami penyayang.
-Mau jadi pacarnya Kak Cel biar dicintai terus.
-Mau sukses bareng sama Tara.
-Tetep jadi kesayangannya Mama.

Keinginan Tara kalau udah besar nanti:
-Mau sama-sama selamanya sama Mama, Papa, Dara dan Kak Cel.
-Mau sukses bareng sama Dara.
-Mau bahagiain Mama dan Papa.
-Mau disayang terus sama Kak Cel.

Sella tertawa miris, lalu merobek kertas itu sampai tidak terbentuk lagi. Dia membanting laci itu dan duduk di lantai dengan memeluk kedua kakinya.

Sella menyayangi Dara, sungguh. Namun semenjak kematian Kara, rasa benci itu mulai tumbuh. Bukan tanpa alasan Dara yang dijadikan sebagai pelaku dalam peristiwa tewasnya Kara. Pasalnya, di malam dimana kejadian itu berlangsung, Dara ada di lokasi kejadian. Dan lagi, dulu Dara tidak suka punya adik. Dara kecil tidak mau kasih sayang kedua orang tuanya terbagi lagi, sebutlah Dara egois karena ingin selalu menjadi satu-satunya dihati kedua orang tua mereka.

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang