42. Birthday's

5.7K 678 128
                                    





42. Birthday's

Semakin dewasa kita belajar, tidak semua yang tampak menyenangkan itu benar-benar mengasikkan.”

Dara cekikikan seusai Angkasa mencium pipinya. "Kok kamu tahu?" tanyanya seraya menatap suaminya itu lekat-lekat.

"Lo, kan, istri gue." ucap Angkasa.

"Curang! Harusnya bilangannya besok!" ujar Dara sedikit cemberut.

"Gue yang pertama ngucapin, harusnya lo seneng!" cetus Angkasa.

"Iya-iya ...."

Angkasa memiringkan kepalanya di atas perut Dara. Matanya fokus menatap perempuan itu.

"Angka ... laper," ucap Dara memelas.

"Mau makan apa?" tanya Angkasa seraya menegakkan kepalanya.

"Yang pedes-pedes," jawab Dara. Jujur, bukannya dia mencari masalah tapi memang dia ingin itu sekarang.

"Jangan pancing gue, Dara," kata Angkasa dengan nada rendah.

Dara menghembuskan napas pelan, dia juga mengerti bahwa permintaannya akan mengundang marah cowok itu. Dara sendiri heran kenapa anaknya suka sekali membuat Angkasa kesal.

"Anak kamu yang minta!"

Angkasa menatap perut Dara yang memang belum tertutupi oleh baju. "Baby, jangan ngeselin kaya Dara," ucap Angkasa berbicara pada bayinya.

"Dara, Dara! Masa bilang namaku ke anak kita! Nanti dia kurang ajar!" omel Dara.

"Lo berisik, Ra." ucap Angkasa.

Dara berdecak kesal, "aku laper!" katanya lagi.

Angkasa mencium perut perempuan itu sebentar lalu pergi ke luar untuk mencari makanan. Sepanjang kakinya melangkah, pikirannya tertuju pada calon bayinya.

Namun senyumnya perlahan luntur saat pesan dari Mario masuk ke ponselnya.

Papa
| Papa harap ini terakhir kalinya Dara masuk rumah sakit
| Kamu tau Papa gak main-main sama ucapan Papa waktu itu

Angkasa tak berniat membalas pesan pria itu. Dia lanjut pergi ke kantin rumah sakit untuk membelikan Dara makanan.

***

Tepat setelah Angkasa keluar dari ruangan Dara, Marcell masuk ke dalamnya. Cowok yang mengenakan hoodie hitam itu masuk sembari menyimpan kotak kado yang telah ia siapkan di belakang punggungnya.

"Malam Princess," sapa Marcell saat melihat Dara sedang memejamkan matanya, namun belum tertidur.

Dara membuka matanya lalu tersenyum dan merentangkan tangannya untuk minta di peluk cowok itu. Tentu saja permintaannya di turuti oleh Marcell.

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang