3. Tak Tersentuh

5.6K 558 11
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Tak Tersentuh

“Kalian itu spesial, hanya saja kalian lebih menyukai kelebihan orang lain dan membandingkannya dengan kekurangan kalian.”

"S-sakit Sella ... jangan tarik rambut aku.." Dara terus memohon kepada Sella, tapi cewek itu tidak peduli.

"Lo bisa selamet karena kemaren ada Kak Angkasa, tapi sekarang ... jangan harap lo bisa lepas dari gue!" desis Sella.

Dara merasa sakit di kulit kepalanya, belum lagi dinginnya air yang masuk ke sel kulitnya. Dara baru datang, rambutnya ditarik oleh Sella dan dia si seret menuju toilet. Dan sesampainya di toilet, Dara langsung diguyur oleh air yang dingin itu oleh Sella.

Sella tertawa melihat Dara tersiksa. Menurutnya, rintihan kesakitan dari Dara adalah sebuah lagu indah yang mengalun di telinganya. Sella sangat suka melihat Dara menderita. Karena baginya, orang seperti Dara tidak pantas untuk bahagia.

Brak

Sella spontan melepaskan tangannya dari rambut Dara. Lalu dia menoleh kearah pintu toilet dimana pelaku yang telah menendang pintu itu berada.

Dan yang menendang pintu itu adalah Marcell. Marcell menatap Dara sebentar, lalu menatap Sella. "Keluar." ucap Marcell tegas.

Sella tidak mengindahkan ucapan Marcell, dia malah beralih menatap Dara dan langsung menampar cewek itu.

"Berhenti, Sella!" Marcell menarik paksa tubuh Sella dan langsung memeluk erat cewek itu.

"LEPASIN! GUE GAK AKAN BIARIN CEWEK SIALAN ITU HIDUP TENANG! DIA HARUS MATI!" Sella terus memberontak meminta dilepaskan.

Marcell menatap Dara iba, "Sella ... jangan siksa dia sekarang," ucap Marcell lembut.

Sella menangis sejadi-jadinya didada Marcell. "GUE GAK MAU CEWEK SIALAN ITU HIDUP DENGAN TENANG, CELL! DIA HARUS TERUS MENDERITA DITANGAN GUE!" jerit Sella.

Sedangkan Dara hanya tertunduk takut mendengar semua ucapan Sella.

"Pergi lo," ucap Marcell pada Dara.

Dara menatap Marcell. "M-makasih Kak," ucapnya tulus.

"KENAPA LO BIARIN DIA PERGI?!" pekik Sella yang masih mencoba melepaskan pelukan Marcell.

"Jangan gegabah Sella, biarin dia lolos kali ini. Lo bisa siksa dia dilain waktu,"

***

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang