8. Mencoba
“Belajarlah untuk membuka lembaran baru, karena dihalaman berikutnya akan ada banyak kejutan yang tidak pernah kalian bayangkan.”
"Hai, Sayang? Kamu pasti tahu apa yang aku pikirin," Angkasa mengusap pelan batu nisan itu.
"Mereka jahat banget, Ra. Mereka maksa aku buat buka hati lagi," Angkasa terkekeh pelan.
"Tapi kamu tenang aja, karena selamanya kamu akan tetap jadi pemilik hatiku. Selamanya." gumam Angkasa.
"Tapi ... bener juga yang di bilang Marcell tadi malem. Aku harus berusaha buat berubah, ya ... meskipun sulit." gumam Angkasa.
Angkasa berdiri lalu melirik makam almarhum Iqbal. "Bal, gue titip Dara, ya? Gue pamit dulu,"
Angkasa meninggalkan TPU lalu pergi dengan motornya menuju SMA Kencana. Ada panggilan dari Kepala Sekolah menyangkut tentang geng mereka. Berhubung Angkasa ada kelas siang, jadi pagi ini dia menyempatkan datang kesana.
Sesampainya di Kencana, Angkasa disuguhi pemandangan yang kurang mengenakan. Bagaimana tidak, ada seseorang yang terjatuh di lumpur dan bukannya membantu, mereka malah menertawakan.
Angkasa memasuki kerumunan itu. Tiba-tiba jiwa perikemanusiaan-nya datang saat melihat cewek itu menangis menatap orang-orang yang menertawakannya.
"Lo semua gak punya hati?" tanya Angkasa menatap orang-orang itu satu persatu.
Angkasa mengeluarkan sapu tangan Raja yang sempat tertinggal di dalam tasnya lalu mengusap wajah cewek itu. Dara.
Dara menatap Angkasa yang dengan telaten membersihkan wajahnya. Senyum kecil terbit dibibirnya saat melihat Angkasa.
"M-makasih Kak,"
***
"Ja, lo udah nyiapin semuanya buat ntar malem, kan?" tanya Kenzo sambil mengobrak-abrik lemari miliknya.
Raja yang lesehan di lantai yang jaraknya tidak jauh dari Kenzo menyahuti. "Udah," balas Raja singkat seraya fokus lagi pada ponselnya.
"Mana, sih!" Kenzo berdecak kesal saat baju yang dicarinya tidak kunjung ditemukan.
Sementara Angkasa, cowok itu hanya menatap Kenzo dengan wajah tanpa ekspresi andalannya. Sore ini harusnya Angkasa pergi ke kantornya tapi dia malah oleng kerumah Kenzo atasan ajakan Raja.
Nanti malam mereka akan datang ke hotel Mar's untuk menghadiri acara pernikahan salah satu guru di SMA Kencana. Angkasa tentu saja diundang, namanya tidak pernah absen dalam setiap acara yang diadakan oleh warga Kencana meskipun dia sudah lulus disekolah itu.
"ARGHHH! MANA, SIH!" teriak Kenzo frustasi.
"Nyari baju yang mana, sih!" sahut Raja ikutan frustasi karena sedari tadi Kenzo terus mendumel tidak jelas.
"Itu baju warna item terus ada tulisan KenZa di punggungnya," jelas Kenzo.
Raja beranjak dari duduknya dan membuka lagi lemari yang tadi ditutup. "Ini apa, ha?" Raja melemparkan kaos yang Kenzo maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSEKUEL BISA DI BACA TERPISAH [E-BOOK SUDAH TERSEDIA DI PLAYSTORE/PLAYBOOK, LINK PEMBELIAN ADA DI PROFILE-KU/BISA LANGSUNG DM DI INSTAGRAM. JIKA ADA KENDALA DALAM PEMBELIAN, JANGAN SUNGKAN UNTUK BERTANYA] "ƙιƚα αԃαʅαԋ ʂҽραʂαɳɠ ɱαʂα ʅαʅυ. Ƙαɱυ ყαɳɠ ʂҽ...