11. Semuanya Berubah

5K 480 23
                                    

11. Semuanya Berubah

Lembaran lalu tidak kututup, dia terselip rapi dalam buku kenangan itu,”

"Kamvret emang si Rafa! Semalem gue lagi ngetik gc malah ditutup!" Raja mengomel tidak jelas membuat Kenzo ngakak.


"Mengsedih itu mah!" timpal Kenzo.

"Eh, kemaren Papa Mario tanya-tanya soal dekorasi pernikahan sama gue. Emangnya siapa yang mau nikah? Masa iya Papa Mario mau nikah lagi," Raja menoleh ke sampingnya—tempat Angkasa berada—dengan pandangan bingungnya.

Kabar pernikahan Angkasa dan Dara yang akan diadakan satu bulan lagi memang belum tersebar. Hanya Mario, Angkasa, Dara dan Kenzo yang tahu. Dan tiba-tiba kemarin Mario menanyakan tentang dekorasi pernikahan kepada Raja.

Angkasa sendiri memilih diam tanpa menjawab pertanyaan dari Raja. Ini sudah tiga hari dia tinggal serumah dengan Dara tapi semuanya berubah. Impian-impian Angkasa yang semula tertata rapi kini hancur begitu saja karena seorang Dara Razela Maurea yang masuk ke dalam hidupnya tanpa diminta.

"Jangan ngelamun, pinter. Ntar lo kesurupan," Kenzo menyikut lengan Angkasa membuat cowok itu meliriknya sebentar sebelum akhirnya melamun lagi.

"Tolong jawab Maryati! Siapa yang mau nikah? Ini gue beneran mengpusing mikirinnya dari semalem. Atau jangan-jangan lo yang mau nikah, Sa?" tuding Raja kepada Angkasa yang memang benar adanya.

"Woahhh! Kalen bener-bener meresahkan. Waktu itu Dewa yang bikin resah karena dia udah punya pacar, sekarang lo meresahkan warga ples nam dua gara-gara lo mau nikah," Raja berbicara ngelantur membuat kepala Angkasa pening mendengarnya.

"Diem, deh, Ja. Gue pusing denger lo ngoceh terus dari tadi," ujar Angkasa sebal.

"Gue lebih pusing, Sa. Mikirin siapa yang mau nikah—"

"Gue yang mau nikah," potong Angkasa yang langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan kedua makhluk itu.

***

KELUAR DARI SEKOLAH INI BITCH!

BIKIN MALU AJA!

DARANJING, PERGI YANG JAUH LO!

PERGI DARI SINI JAL*NG!

PEMBAWA SIAL!

Dara mengeratkan pegangan tangannya pada ransel sekolahnya. Saat tiba di kelas tulisan itu sudah menjadi pemandangan pertama yang Dara lihat. Sebenarnya bukan hanya tulisan itu yang membuat Dara takut, tapi beberapa foto dirinya yang sedang berpelukan dengan seorang cowok yang mengundang pikiran negatif dari teman-teman sekolahnya.

"Gila, gak nyangka banget gue. Kirain beneran polos, gak taunya kelakuan kaya anjing!"

"Mendingan lo pergi dari sini, deh, Ra! Bikin malu aja!"

"Sumpah, sih. Kalau gue jadi Dara mending pergi daripada jadi omongan satu sekolah,"

"Tampang doang polos, taunya udah sering dipake,"

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang