38. Dara Kenapa?

7.1K 788 170
                                    

38. Dara Kenapa?

"Perasaan memang sulit untuk dimengerti, tapi sangat mudah untuk dirasakan."

Setelah sekian banyak perjalanan pencarian cintanya, pada akhirnya cinta itu tetap jatuh pada satu gadis. Sebanyak apapun dia membuat kesalahan, hanya gadis itulah yang mau menerimanya. Dan kini, perjalanan baru mereka yang sesungguhnya akan dimulai.

Hari ini, Raja Arkana Adijaya akan resmi menikah dengan seorang gadis pujaannya, Ratu Atmanegara.

Walau tanpa kedua orang tua di sisinya, Raja tetap tersenyum karena dukungan dari orang-orang terdekatnya.

"Bismillah semoga Aja gak main cewek lagi," ujar Kenzo sembari berdoa.

Dewa ngakak tapi tak urung mengaminkan. Cowok berjas senada dengan yang lainnya ini pulang dua hari sebelum pernikahan Raja dan Ratu berlangsung. Dan katanya, dia dan Keanu akan tinggal kembali di Indonesia.

Angkasa di sebelahnya juga terlihat tertawa meskipun pelan dan nyaris tak terdengar.

"Aamiin," ujar Raja mengaminkan. Dia juga tidak mau main perempuan lagi, dia ingin berubah. Demi Ratu-nya.

"Kok gue deg-degan, sih!" kata Raja lalu duduk setelah sekian lama berdiri.

"Bismillah aja dulu," ucap Angkasa menepuk pundak Raja untuk menyemangati.

***

19 September, pukul 09:19 pagi, Raja dan Ratu sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Keduanya nampak bahagia di atas pelaminan. Berbeda dengan beberapa cewek yang menahan tangisnya melihat Raja bersanding dengan perempuan lain.

Dara yang berada di dekat cewek-cewek itu hanya mengerjapkan matanya lantaran tidak mengerti situasi saat ini.

"Kalian terlalu seneng liat Aja nikah, ya?" tanya Dara dengan polosnya.

"Diem lo!" sentak salah satu cewek yang mengenakan dress merah maroon itu.

"Jangan bentak-bentak aku!" balas Dara sembari menatap galak cewek itu.

"Kurang ajar lo!" Belum sempat cewek itu menampar pipi Dara, sebuah tangan sudah lebih dulu menahannya.

Dara tersenyum penuh kemenangan melihat Angkasa menjadi tameng untuknya. Sebelum dia dibawa oleh Angkasa, dia menyempatkan untuk mengejek cewek tadi dengan memeletkan lidahnya.

"Jangan buat masalah di acara orang," ucap Angkasa sedikit ketus.

Dara mengangguk, dia tidak tersinggung karena memang dia juga bersalah. Ternyata Angkasa mengajaknya ke pelaminan untuk memberi selamat kepada kedua pasutri itu.

Angkasa berjalan lebih dulu agar tidak ada yang curiga, namun dia tidak sadar jika perbuatannya membantu Dara tadi dilihat oleh beberapa anak Flaster lainnya.

"Bang Angkasa kenapa nolongin tu cewek, ya,"

"Pacarnya kali,"

"Ngaco lo! Sama Kak Dara aja belum move on gimana punya pacar!"

"Tu cewek anak Kencang, kan?"

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang