36. Rencana Yang Terungkap
“Yang namanya keluarga pasti selalu ingin memberikan yang terbaik, mau bagaimanapun caranya, mereka selalu ingin kamu bahagia.”
Tepat saat adzan subuh berkumandang, Angkasa terbangun dari tidurnya dan berniat membangunkan Dara untuk diajak sholat berjamaah. Namun ternyata perempuan itu sudah tidak ada di sisinya, bunyi percikan air di kamar mandi menandakan bahwa Dara ada disana.
Namun ... dimana Alta?
"Sekarang cuci kakinya," ujar Dara di dalam kamar mandi yang terdengar samar oleh Angkasa.
Dengan langkah pelan, Angkasa memasuki kamar mandi untuk mengambil wudhu. Pemandangan yang ia lihat adalah Dara sedang mengajari Alta untuk berwudhu.
"Eh, udah bangun. Baru mau aku bangunin," ujar Dara tersenyum memandang suaminya itu.
Angkasa membalas senyum Dara dengan senyuman tipis yang nyaris tak terlihat. Dia ikut mengambil wudhu seperti yang dilakukan oleh istrinya setelah mendudukkan Alta di mainan kereta yang memang Dara bawa.
Balita kecil itu sudah mengenakan jubah kecil untuk sholat. Dia bertepuk tangan dengan girang memandangi uncle dan aunty-nya itu.
"Yo lat! (Ayo sholat)" ujar Alta yang langsung memegang tangan Angkasa untuk digandeng.
Mereka lalu melakukan sholat berjamaah dengan khusyuk. Alta yang terbilang masih sangat kecil mengerti sedikit demi sedikit karena orang tuanya juga mengajarkannya sholat jika di rumah.
Jika di lihat-lihat, mereka seperti keluarga bahagia.
Tak sampai lima belas menit, mereka sudah selesai mengerjakan sholat. Dara mencium punggung tangan Angkasa, sedangkan Angkasa mencium kening istrinya itu.
"Lim! (Salim)" Alta melakukan seperti yang Dara lakukan, namun bibirnya tertekuk ke bawah saat Angkasa tidak mencium keningnya seperti yang dilakukan pada Dara.
"Yum! (Cium)" kata Alta pada Angkasa.
Angkasa tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Alta. Dia lalu membawa balita itu ke pangkuannya untuk diajarkan berdoa.
"U yum! (Mau cium)" ujar Alta mendongak menatap sang uncle.
***
Angkasa memicingkan matanya saat tak sengaja menangkap pemandangan boneka beruang kecil milik Alta yang ia letakkan di nakas tadi malam mengeluarkan sinar biru tepat di bagian mata sebelah kirinya.
"Itu boneka lo kenapa cil?" tanya Angkasa kepada Alta yang tengah asik menggigit mainannya.
"A?" Alta menatap cowok itu dengan mengerjapkan matanya.
"Lo tunggu disini," titah Angkasa menyuruh sang keponakan untuk duduk diam di posisinya sedangkan dia mengambil boneka itu.
Setelah mengambil boneka tersebut dan sudah duduk kembali di dekat Alta, senyum misterius Angkasa muncul. Ternyata ada sebuah kamera yang terselip diantara bulu-bulu tebal boneka itu.
Apa keluarganya mengawasinya?
Ayolah! Mereka semua tahu bagaimana gilanya Angkasa selama ini. Tentu mereka ingin memastikan apakah Dara baik-baik saja tanpa bertanya, namun dengan tindakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSEKUEL BISA DI BACA TERPISAH [E-BOOK SUDAH TERSEDIA DI PLAYSTORE/PLAYBOOK, LINK PEMBELIAN ADA DI PROFILE-KU/BISA LANGSUNG DM DI INSTAGRAM. JIKA ADA KENDALA DALAM PEMBELIAN, JANGAN SUNGKAN UNTUK BERTANYA] "ƙιƚα αԃαʅαԋ ʂҽραʂαɳɠ ɱαʂα ʅαʅυ. Ƙαɱυ ყαɳɠ ʂҽ...