51. Problem Again?

6K 774 379
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mau cerita, terserah ada yang baca apa enggak. Kalian nanya, ada masalah apa sih Thor? Hobi banget kayanya bunuh orang?

Jadi gini gengsss, gue tu sebenernya ada keinginan buat bunuh adek gue, astagfirullah 😭 tapi ini serius pren. Jadi adek gue itu cowok, dia sering banget jahatin gue! Dia kalo mukul bener-bener mukul😭 gapeduli ama gue yang udah nangis karena sakit banget😭

Gue gak tau gue ini kenapa! Gue bukan tipe orang yang diem aja kalo di jahatin! Gue tipikal orang yang kalo di jahatin pasti gue bales, bahkan lebih. Tapi ... kenapa kalo ke dia susah banget? Kek, gue mikir gini 'dia adek lo sendiri!' padahal gue kalo udah sakit hati gak pandang bulu!

Tapi jujur, gue benci sama dia. Makanya gue lampiasin itu lewat karakter yang gue ciptain sendiri dan gue bunuh!😭 Gue anggep yang gue bunuh itu dia😭 astagfirullah

Apa jangan-jangan gue gila, ya??

Dah, maap bacot! Btw kalo ada yang mau temenan sama gue di wa : (udh di hps)

***

51. Problem Again?

"Definisi bahagia, nikmati apa yang kamu punya, jangan memikirkan hal yang tidak perlu kamu pikirkan. Dan yang pasti, tetap cintai dirimu sendiri karena tidak ada yang benar-benar mencintaimu selain kamu sendiri."

Tepat saat usia kandungan Dara memasuki usia lima bulan, perempuan itu telah menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar sarjana. Mereka masih berada di Italia karena Angkasa tidak mau mengambil resiko jika nanti terjadi apa-apa pada istri dan anak-anaknya jika mereka pulang ke Indonesia.

Dokter bilang, kandungan Dara lemah dan jika dibawa bepergian jauh akan mengakibatkan hal yang fatal bagi ibu dan anak itu.

Saat ini, Angkasa sedang menemani bumil itu belanja di sebuah mall besar di kota ini. Tangannya tak pernah lepas dari rangkulan di pinggang istrinya itu. Seminggu yang lalu saat Dara menyelesaikan kuliahnya, perempuan itu berkata ingin belanja keperluan bayi-bayi mereka.

Angkasa tidak mempermasalahkan seberapa banyak barang yang dibeli perempuan itu atau seberapa besar biaya yang harus dia keluarkan, tapi masalahnya ... tidak bisakah perempuan itu duduk sejenak? Dari tadi Angkasa terus saja mondar-mandir mengikuti langkah perempuan berperut besar itu.

"Angka! Jangan rangkul terus! Aku capek jadinya!" kesal Dara.

Lihatlah, bahkan dirinya ikut disalahkan. Padahal jelas-jelas jika istrinya itu lelah karena terus berjalan, bukan karena dia rangkul, tapi ada saja alasannya untuk menyalahkannya.

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang