9. Awal Dari Segalanya

5.3K 503 12
                                    

BACA :

"Posisi Marcell dalam Flaster itu apa?"
Jadi, posisi Marcell didalam Flaster itu (kalau di Angkatan dia, dia itu ketua tapi kalau keseluruhan (termasuk Angkatan Angkasa dll, Marcell merupakan wakil ketua mereka) jadi istilahnya Flaster punya dua ketua (ketua Flaster big family [Angkasa] + ketua seangkatan [Marcell] )

"Maksud chapter 4 (Flaster) dibagian permasalahan tentang Flaster yang mau dibubarin Angkasa?"
Dibagian itu enggak ada sangkut-pautnya tentang Flaster angkatan Marcell, disana pure permasalahan Flaster angkatan Angkasa

*yg follow instagram aku pasti udah tau





9. Awal Dari Segalanya

"Cukup diam dan saksikan bagaimana semesta menghancurkan semua impianmu secara perlahan,"

Dara sudah sampai di lobby hotel Mar's-tempat resepsi berlangsung. Dara tidak berani masuk karena Larangan dari Marcell. Tadi cowok itu mengirimkan pesan kepadanya untuk jangan masuk sebelum cowok itu datang. Dan Dara menurutinya.

Dara memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya menunggu Marcell. Tidak lama kemudian Dara terperanjat kaget saat tiba-tiba ada yang menepuk bahunya, spontan Dara menepis tangan orang itu.

"Wanjir! Kaget gue!" Raja mengusap dadanya karena kaget saat tangannya ditepis kuat oleh Dara.

Dara mengerjapkan matanya sebanyak dua kali saat melihat tiga cowok dihadapannya. Dara ingat, mereka adalah Angkasa, Kenzo dan Raja.

"Maaf," ucap Dara pelan.

Raja nyengir, "sans. Betewe lo dateng sendirian?" tanya Raja.

Dara mengangguk pelan. "Iya," cicitnya.

"Lo mau ditinggal apa ikut masuk?" tanya Angkasa membuat Raja mengumpat dalam hati.

"Iye-iye!" sahut Raja. "Babay ayang Dara!" seru Raja melambaikan tangan kepada Dara yang membalasnya dengan senyuman.

Tidak lama setelah Angkasa dan kedua makhluk itu pergi, Marcell datang dengan wajah seperti orang linglung membuat dahi Dara mengernyit.

"Kakak kenapa?" tanya Dara saat Marcell mengenakan masker hitam yang semula berada didalam sakunya.

Marcell berdehem sebentar menghilangkan rasa gugupnya lalu menggenggam jari-jemari Dara dengan lembut.

"Kakak kenapa kaya orang bersalah gitu?" Selidik Dara seraya berbisik kepada Marcell.

Marcell menundukkan kepalanya guna menatap Dara yang tingginya hanya sebatas dadanya saja. "Kalungnya masih ada?" tanya Marcell melihat kalung Prada yang menggantung indah di leher Dara.

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang