20. Malam Puncak

5.2K 463 18
                                    

20. Malam Puncak

“Kami ada, walau tak nyata. Kami satu, walau berbeda.”

Special Flaster's part



Hari ini, 17 Agustus adalah hari dimana negeri kita Indonesia merdeka. Di tanggal yang sama, saat itulah Flaster berdiri. Dan sekarang adalah ulang tahun Flaster yang ke-10 tahun.

Markas family atau markas utama sudah mereka hias sedemikian rupa hingga tempat itu nampak indah dipandang mata. Tatanan kursi tempat mereka berdiskusi telah tertata rapi. Pun lapangan belakang yang semula kosong hanya berisi hamparan rumput kini diberi kursi disetiap sudutnya.

Anak-anak Flaster mulai dari Angkatan 2 dan Angkatan 3 mendekornya tanpa menunggu perintah dari Angkasa. For your information, anak-anak Flaster tidak ada yang tahu tentang pernikahan Angkasa dengan Dara. Sama sekali tidak ada yang tahu, kecuali Marcell.

Rencananya, malam ini mereka akan mengadakan perayaan besar-besaran untuk ulang tahun Flaster yang ke-10 tahun ini. Tak lupa bendera kebanggaan Flaster dan bendera merah putih mereka tancapkan di tengah-tengah lapangan membentuk silang.

"Bang, udah kelar semua yang disana?" tanya Marcell kepada Satria—mantan ketua Flaster Angkasa 2.

Satria mengacungkan jempolnya kearah Marcell. "Beres!" ujarnya.

"Deo goblok! Fotonya jangan di tarok disitu!" Regan menepak lengan Deo dengan keras lantaran kesal sebab Deo sedari tadi tidak mengerti juga dengan arahannya.

"Ya dimana pe'a! Lo daritadi ngomel mulu. Gue tarok sini, salah! Gue tarok situ, salah! Lama-lama gue tarok di muka lo juga!" sentak Deo tak santai.

Merasa ada yang tidak beres, Marcell dan Satria menghampiri kedua cowok itu.

"Kenapa ni ribut-ribut? Masa mau anniversary kalen malah ribut gini. Baikan!" titah Satria.

Deo dan Regan berjabatan tangan lalu keduanya kompak nyengir.

"Nah, gitu dong!" ujar Satria. "Dah, gue mau kesana dulu. Cell, gue tinggal gapapa, kan?" tanya Satria pada Marcell.

"Sans, Bang." sahut Marcell.

"Sip, gue kesana dulu." pamit Satria kepada Marcell dan kedua curut tadi.

"Oyy Cell, kekira ni foto bagusnya di tarok dimana?" tanya Deo mengangkat sebuah bingkai foto ukuran besar yang berisikan foto mereka yang diabadikan saat ulang tahun Flaster tahun kemarin.

Marcell mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. "Disana aja, jadi kalau lagi rapat keliatan." usul Marcell yang menunjuk ke dinding ruang rapat mereka.

"Yok, Gan. Bantuin gue!" ujar Deo kepada Regan.

"Ehh, Al mana?" tanya Marcell sebelum kedua anak manusia itu pergi.

"Sama Gama," sahut Regan memberitahukan keberadaan Rafa.

***

ANGKASADARA 2 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang