Gisella Gabriola.
Menjadi ibu merupakan hal yang diingin setiap wanita. Tak terkecuali oleh Gabril. Iapun suatu saat ingin menjadi seorang ibu. Namun yang membuatnya gila ia menemukan bayi mungil di pinggir jalan yang sepi saat malam selesai dari l...
Tak terasa sudah dua bulan Gisel menyandang status sebagai istri dan juga Ibu. Radit semakin sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk karena perusahaannya semakin menyebar dan meluas. Namun, tatap ia tidak melupakan keluargnya. Ia selalu menelpon Gisel dikala luang dan istirahat. Seperti janjinya Radit mengambil cuti selama tiga hari setelah ia pulang dari Jerman untuk menangani bisnisnya yang berada di sana.
"Gimana sudah siap perlengkapannya? " tanya Radit pada Gisel yang sedang mengganti baju Rion yang tengah bermain mobil-mobilan.
"Sudah aku siapain dari semalem. Biar hari ini tinggal berangkat saja. Hari ini seperti janji kamu kita ke pantai. Nanti sekalian nginep di rumah Mami. Mami udah nanyain kapan akan nginep di sana. Kangen cucu katanya. " ujar Gisel.
"Ya udah, kalo gitu Mas gantian yang jaga Rion aku mau gantian mandi dulu! " sambungnya. Setelah menaburi Rion dengan bedak bayi dan parfum khas bayi.
"Emm gantengnya anak Mommy sudah rapi dan wangi. " ucapnya sambil mencium pipi Rion membuat anak itu tertawa geli.
Radit memerhatikan Gisel yang cekatan dan makin hari makin cerewet. Membuatnya tambah sayang dan cinta pada istrinya yang mengutamakan anak dan suami. Lihatlah saat ini anak dan suami sudah pada rapi dan tampan ibunya masih memakai daster rumahan baru hendak mandi.
Radit langsung memeluk Gisel yang tengah mengambil handuknya. Melayangkan kecupan bertubi-tubi dipipi sang istri sampai membuat istrinya itu kesal.
"Ih, Mas! Jangan mulai deh, ada Rion ih! Awas aku mau mandi dulu. " ujarnya dengan tampang kesal.
"Gapapa biarin ada Rion. Aku lagi kangen sama kamu. " jawab Radit.
"Mas, udah deh. Aku mau mandi dulu, nanti malah kita ga jadi-jadi buat liburannya. Aku sama Rion udah nunggu lama lho. " ucapnya.
"Mandi bareng kalau gitu. "
Gisel menatap suaminya ini dengan jengah. " Jangan ngadi-ngadi deh! Udah mandi tadi kalo Mas lupa, sana jagain Rion aja. Nanti malah kabur lagi."
"Asal sama kamu."
"Ish! "
"Makasih Sayang, udah jadi istri terbaik buat Mas, menjadi orang yang selalu di samping Mas. Jadi Ibu terhebat buat Rion. Makasih sayang. I love you. " ucapnya sembari menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Gisel.
Gisel mengelus kepala Radit, dan tersenyum. "I love you too. Makasih Mas udah jadi suami terhebat buat Gisel juga ayah yang baik dan kuat macam Mas."balasnya.
Radit meninggalkan jejak di leher jenjang Gisel. Setelahnya ia mneguraikan pelukannya. "Sudah sana mandi. Mas tunggu di bawah bersama Rion. Atau mau dilanjut lagi nih. " goda Radit mendapat teriakan dari Gisel.
"Mas, ish ngeselin banget. Sana keluar. "
....
Radit dan Rion keluar dari kamar di ruang makan sudah ada Mama dan Papa yang duduk di tempat.
"Pagi Mama, Papa. " ujar Radit sembari mencium pipi Mama dan Papanya. "Pagii. " balas mereka.
"Pagi sayang, ih udah wangi babget cucu nenek. " ucap Nenek sambil mencium pipi Rion yang menggemaskan.
"Gisel mana Dit? " tanya Mama.
"Lagi mandi, biasa Ma. Gisel mandinya pasti paling akhir setelah Radit dan Rion rapi dan bersih. Baru Gisel akan mandi. " ujarnya membuat Mama dan Papa tersenyum.
"Jaga Gisel boy, Mama sama Papa doakan semoga keluarga kamu bahagia. Gisel memang istri yang baik dan cocok buat kamu. Papa bahagia melihatnya. " ujar Papa menbuat Radit bertekad akan selalu menjaga kekuarganya dari apapun.
"Makasih Pa. "
Gisel pun turun dengan yang cocok baginya, baju kasual dan simpel yang cocok untuk liburan dan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"Pagi Ma, Pa. Rion dan Mas. " ucapnya sambil mencium pipi mereka semua kemudian duduk di samping Radit.
"Pagi sayang. " balas mereka.
"Mommy. " ucap Rion sembari mengulur tangannya minta di pangku. Gisel pun mengambil Rion dari pangkuan Radit dan memangkunya. Setalahnya mereka makan dengan khidmat sarapan pagi tersebut.
....
Di pantai Ancol, Jakarta Utara
Keberadaan Radit dan keluarga kecilnya sedikit manarik perhatian para pengunjung di sana. Penampilan Radit yang terlihat tampan dengan rahang tegasnya yang memakai kaca mata hitam dan pakian kasual dengan kaos berwarna putih dan celana jeans selutut membuatnya terlihat semakin muda dan tampan. Dan membawa tas perlengkapan milik Rion.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupakan Gisel yang terlihat cantik dengan pakaian santainya dan topi bundarnya yang lebar untuk untuk melindunginya dari panas. Yang menggendong Rion yang terlihat antusias melihat keramaian dan air laut.
"Mommy, main. Ail, main ail. " ujarnya antusias minta di turunkan. Gisel pun menurunkan Rion membiarkan batita itu aktif berlarian ke sana dan ke mari bermain dengan air. Tentu saja dalam pengawasan Radit dan Gisel.
Gisel mengambil ponselnya dan memfoto pria itu yang tertawa karena berhasil mengerjai anaknya. Gisel senyum-senyum sendiri melihat ketampanan suaminya.
Setelahnya ia menyimpan ponselnya ke saku. Dan menyusul untuk bermain bersama. Mereka pun tertawa bahagia.
Gisel tak tahu apa yang direncanakan oleh Radit dan Rion. Saat ia mendekat tiba-tiba dengan kompak mereka mencipratkan air ke arah Gisel.
"Ayoo, lawan Mommy Rion. Buat Mommy kalah! " ucap Radit mengajak Rion menyerang Gisel.
"Kalah, kalah! Selang! "teriak Rion.
"Kalian curang. Dua lawan satu. Awas ya Mommy balas nih. " ujar Gisel kemudian mencipratkan air ke Rion dan Radit.
Setelahnya mereka tertawa bersama.
....
Tak jauh dari sana orang itu mengepalkan tangan dengan erat. Ia tidak terima mereka bahagia sedangkan dia harus bersedih! Ia pun segera tersenyum smirk, dan berbalik.
"Kalian boleh tertawa bahagia sekarang. Tapi setelahnya jangan harap! Aku bakal hancurin semuanya. "
"Sepertinya aku harus mempercepat rencanaku. "
Ia pun membenarkan kaca mata hitamnya dan pergi dari pantai Ancol tersebut, dengan kemarahan yang tertahan di hatinya.