7. Bertemu Kembali

23.5K 2.3K 27
                                    

Selamat membaca para cintah, udah sekian lama ga update.
Btw, saya bukan orang ekonomi, jadi ini hanya dasar kecil aja sih. Berhubung penulis belum pernah magang. So, ini hanya imajinasi yaa..

Maaf kalo ada kesalahan dan typo bertebaran.

.
.
.
.
Happy reading!

S

atu tahun telah berlalu, tak begitu terasa, banyak suka duka yang dilewati Gisel, dari capek dan penat kuliah, merawat baby Will yang sekarang sudah aktif berlari-larian kecil. Walapun begitu dia tetap merasa bahagia dan bersyukur.
Menghadapi magang yang sebentar lagi datang, kini dia tengah bersiap-siap.

Gisel berdiri dihalaman kantor Stev'Company bersama Mega sahabat juga temannya magang di perusahaan besar itu.

Gisel dan Mega menatap kagum bangunan besar dan terlihat megah itu, mereka berdua tidak menyangka diterima magang di perusahaan tersebut, karena memang tes masuk magang di perusahaan tersebut sangat ketat dan terbilang sangat susah ditembus.

Mereka berpelukan dengan gembira, "Gue ga nyangka Sel, kita diterima magang di sini. Ya Tuhan mimpi apa semalem. Kalo ini cuma mimpi jangan  bangunin gue, Sel." ucap Mega terharu.

"Gue juga ga nyangka, Meg. Bakal ketemu lo di sini. Gue kira cuma sendirian dan harus beradaptasi lagi. Untung gue pintar jadinya keterima di sini." ucap sombong yang dihadiahi jitakan oleh Mega.

Akhirnya mereka pun berjalan didampingi supervisor yang menjadi pengawas dalam magang kali ini. Gisel pada divisi accounting dan Mega pada devisi pemasaran.

Gisel pun mengikuti Mbak Fitri selaku supervisor divisi accounting,  sedangkan Mega mengikuti Mbak Nana selaku supervisor divisi pemasaran.
Mbak Fitri menunjukkan tempat kerjaku, sedangkan Mega pun sudah berpisah dengannya karena perbedaan penempatan kerja, Mega mengikuti Mbak Nana.

"Oh ya, ini meja kamu. Untuk hari pertama ini kamu lakukan pengamatan dan mencoba menginput data. Nanti kalau ada yang kurang paham bisa ditanyakan ke saya atau ke Mbak Luna." jelasnya yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Gisel.

"Oh ya, Luna. Tolong kamu kenalkan tentang divisi accounting, nanti kamu kasih data yang belum dicek agar diinput datanya.Kalau begitu saya tinggal dulu." sambungnya.

"Baik Mbak, terima kasih Mbak Fit. Mohon bantuannya Mbak Luna" balas Gisel.

Setelah itu Mbak Luna mengenalkan anggota yang ada di devisi accounting serta menjelaskan tugas masing-masing perorangan. Setelah mengamati secara seksama dalam waktu yang terbilang singkat. Akhirnya Gisel pun diberi data-data yang harus segera diinput.

"Nah, kali ini kamu membantu saya dalam input data yang harus segera selesai, karena memang sudah ditunggu. Jujur saja saya sedang banyak-banyak tugas kali ini, maka dari itu perlu bantuan kamu. So, kamu rekap ini, kalau ada yang kurang paham kamu tanyakan ke saya." Jelas Mbak Luna sembari menyerahkan file yang harus segera diinput.

"Baik, Mbak. Lagipula saya sudah sering melakukan input data apalagi data-data kafe saya mbak." balasku.

"Bagus dong kalau begitu, berarti tugas saya sedikit ringan membimbing kamu, karena kamu sudah punya basic dulu." ujar Mbak Luna senang.

Tak lama setelah menerima file, Gisel berkutat dengan komputer di depannya untuk menginput data. Beberapa menit kemudian dia memanggil Mbak Luna untuk dicek lagi setelah itu baru di print dan minta tanda tangan.

Mbak Luna pun berdiri di depan komputer Gisel, dia meneliti dan mengecek hasil audit yang dilakukan oleh Gisel. "Oke. Sel. Sudah benar dan rapi. Wah ternyata kau handal juga, seperti makanan sehari-hari saja. Haha." puji Mbak Luna.

Gisel pun tersipu malu, "Mbak bisa saja. Saya masih harus belajar lebih banyak lagi." balasnya.

"Oh ya, Sel. Setelah ini kamu minta tanda tangan ke direktur ya. Pak Radit namanya, nanti dilantai 30 nomor 1A. Maaf banget nih ngrepotin kamu.  Yah, kamu lihat sendiri data yang harus saya input banyak sekali. Belum lagi merekap punyanya Mbak Mayang yang lagi cuti lahiran. Jadi merepotkan kamu." ucap Mbak Luna.

"Dengan senang hati, Mbak." balas Gisel apalagi Gisel melihat meja kerja Mbak Luna yang penuh dengan berkas.

.....

Gisel sampai di lantai 30. Kini ia berdiri di depan pintu ruangan direktur, dia mengetuk pintu pelan dan setelah mendapat sahutan dari dalam akhirnya ia pun melangkahkan kakinya masuk ke ruangan tersebut.

Untuk sejenak ia terpesona dengan tata ruang dan desain ruangan direktur ini. Terlihat mewah, rapi dan elegant.

Ekhem

Suara deheman membuyarkan Gisel dari keterpesonaan. Ia pun langsung tersadar dan segera tersenyum canggung. Disana ada Radit dan Leo disisinya seperti selesai menjelaskan sesuatu.

Gisel tampak mengernyit seperti tidak asing dengan kedua wajah itu, namun segera ia enyahkan pemikiran tersebut. Sedangkan kedua orang tersebut melihat Gisel dengan wajah yang berbeda.

"Selamat pagi, Pak Radit. Perkenalkan saya Gisel Gabriola, anak magang di sini. Membantu Mbak Luna menyerahkan file untuk ditanda tangani." ucapnya memperkenalkan diri.

"Letakkan dimeja." balas Radit.

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Leo mewakili pertanyaan Radit.

"Kurasa tidak, entahlah, mungkin juga. Kalau pun bapak sih mungkin lihat dimedia ya.." jawab Gisel sembari berpikir.

.

.

.

.

.......
Maaf ya gaes belum update sangat lama malahan yaa... Lagi mati ide soalnya dan sekarang lagi sibuk uas fokus ke uas dulu yaa..
Engga janji sih tapi nanti kalo update aku bakal up part selanjutnya akan dibanyakin...
Jan lupa votenya yaaa

I BECOME MOM [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang