27.IBC

11.5K 914 13
                                    

Happy reading

Tandain typo yaa kalo nemu biar entar entah kapan waktu revisi mudah nyarinya hehe makasih.

"Dokter bagaimana keadaan istri saya? " tanya Radit khawatir tak melepas genggaman ditangan Gisel yang terpasang infus.  Gisel masih belum sadarkan diri.

"Istri Anda baik-baik saja hanya kelelahan dan sedikit stress.  Jangan buat istri Anda terlalu banyak pikiran,  stress dan kelelahan,  wajar bila istri Anda mengalami  mood naik-turun bahkan sedikit ekstrim dikarena kenaikan hormon  karena sedang mengandung.  Untuk resep vitamin dan penguat kandungan silahkan tebus di apotik nanti.  Dan selamat menjadi orang tua.  Kalau begitu saya pamit." jelas sang dokter.

Radit terpaku mendengar penjelasan dari dokter.  Leo yang mendengarpun ikut merasa bahagia.  "Selamat, Bos akan menjadi seorang Ayah. "

Radit pun tersenyum lebar dan langsung memeluk Gisel. "Aku akan jadi ayah,  Leo.  Aku jadi ayah lagi! " ucapnya bahagia.

"Terima kasih sayang. " ucapnya sambil mnegecup lama kening Gisel dengan terharu dan tanpa sadar air matanya mengalir saking bahagianya.

"eungh. " lennguh Gisel terbangun,  kepalanya terasa berat.

"Mas." panggilnya serak tanda baru bangun.  Gisel belum menyadari kejadian yang membuatnya pingsan.

"Aku di mana? " tanyanya.

"Kamu di rumah sakit sayang. "

Gisel mengernyit heran,  kenapa ia bisa sampai di sini dan mendapati Radit yang menangis.

"Mas kenapa nangis? Kok aku ada di rumah sakit? "tanyanya.

"Makasih sayang.  Makasih udah jadiin Mas, ayah.  Mas bahagia sangat bahagia,  i love u sayang,  cintanya Mas.  Istrinya Mas. "jawabnya tidak nyambung.

"Mas kan emang udah jadi ayah,  ayahnya Rion. " balas Gisel bingung.

"Selamat sayang kamu sebentar lagi jadi ibu.  Kamu hamil sayang."

Gisel terpaku,  benarkah ia akan menjadi seorang ibu?  Seorang hebat yang penuh kelembutan dan kasih sayang?  Ya seorang ibu!  Gisel akan menjadi seorang ibu.

Gisel pun langsung menarik tangan Radit dan memeluk suaminya erat sambil menangis kencang.

"Aku jadi Ibu Mas,  aku jadi Ibu!  Rion bakalan punya adik Mas. "ujarnya di sela tangis bahagia.  Tak jauh dari mereka Leo menghapus air matanya,  ia terharu melihat bosnya.

Karena kebahagiaan itu mereka melupakan permasalahan sebelumnya dan segera berbaikan. Yah,  dan Gisel mendengar penjelasan Radit.  Hanya salah paham dan Gisel bersyukur akan hal itu, bersyukur Radit tidak seperti apa yang sempat ia pikirkan.

....

"Rion! Uh anaknya Mommy yang paling tampan. Mommy ada kabar gembira buat Rion. Coba apa, tebah ya?" ujar Gisel dengan bahagia menyambut putranya.

"Mommy punya as klim?" tanya batita itu.

Gisel menggeleng membuat Rion bingung, Rion pun mencoba menebak lagi.
"Mommy kasih Ion kue?"tebaknya.

Lagi, Gisel menggeleng. Radit yang melihat interaksi anak dan istrinya memandang geli. Ada ada saja pikirnya, tapi ia juga bahagia.

"Telus apa dong, Mom. Mommy punya mainan?" tebaknya lagi.

Gisel menggeleng dan tersenyum kemudian mengelus rambut Rion dengan sayang.

"Apa dong?" tanyanya.

"Rion bakalan jadi kakak, Rion bakalan punya adek yang bisa nemenin Rion main nanti. Rion akan jadi kakak yang hebat, anaknya Mommy dan Daddy juga kakaknya dedek bayi." jelas Gisel dengan pelan dan bahagia.

"Jadi kakak? Punya adik?" tanyanya bingung membuat Gisel dan Radit mengangguk.

"Belalti Ion jadi kakak, Ion bakal punya adik. Yeaay, Ion punya adek kaya Yessy temennya Ion. Yeaay. Telus adek Ion mana, katanya Ion punya adek?" tanyanya dengan lugu.

Radit dan Gisel sontak tertawa mendapat kebahagiaan dari Rion. Gisel bahkan berpikir kalau Rion masih belum bisa menerima bayi di kandungnya. Takut kalau Rion belum siap jadi kakak dan merasakan kurang kasih sayang. Tentu saja Gisel dan Radit tak akan pernah membeda-bedakan anaknya nanti!

"Dedek bayinya masih di perut Mommy, masih kecil. Nanti kalo perut Mommy sudah besar dan sudah lahir, Rion bakal bertemu dengan dedek bayi." jelas Radit.

Rion pun langsung mengelus perut Gisel, lalu menatap Gisel dengan raut penasaraannya.
"Di sini ada adeknya Ion Mom? Kok ga telasa. Kok ga ada gelak-gelak. Kata Yessy dedek bayi suka gelak di dalam pelut mommynya." ucapnya polos.

"Kan adeknya masiih kecil, masih seukuran kacang. Jadinya belum kerasa tunggu kalo udah besar nanti Rion bisa sapa adek bayi."

"Benelan Mom?" tanyanya.

"Iya."

"Daddy sayang Mommy, kakak Rion dan dedek bayi. Sehat-sehat yah, kesayangan Daddy." ucap Radit terharu langsung memeluk keduanya dan mencium perut Gisel dimana ada buah hati mereka yang tengah berkembang.

....

Radit memberitahukan kabar bahagia ini kepada keluarga besar, Mama, Mami, Papa, Papi dan juga Kevin, abang iparnya.

Mereka menyambut kabar gembira itu dengan haru. Dan lihatlah mereka sekarang tengah berkumpul di rumah Radit dan Gisel. Sedang makan malam.

"Mami ga nyangka putri Mami yang badung ini jadi istri orang dan sekarang jadi Ibu. Mommy bahagia melihat putri Mami dewasa dan bahagia dengan keluarga kecilnya."ucap Mami, ibunya Gisel dengan haru.

"Maafin Gisel ya Mi, kalau Gisel masih banyak salah,masih badung dan nakal. Makasih udah jadi Mami terbaik buat Gisel, makasih buat Papi udah jadi super hero. Buat Abang yang jaga Gisel makasih. Maafin Gisel banyak salahnya."

"Makasih juga buat Mama dan Papa yang udah nerima Gisel menjadi mertua terbaik buat Gisel ."

"Iya sayang, kami sayang sama kamu. Jangan sungkan. Anggap Mama ini juga ibu kamu." balasnya.

"Siap Mama komandan!" jawabnya sambil nyengir. Membuat mereka tertawa.

"Wah, gue yakin adeknya Rion bakal cewek!" celetuk Kevin.

"Cowok dong!" balas Radit.

"Shuut. Cewek ataupun cowok yang penting dia sehat dan baik baiknya. Karena baby anak Mommy Gisel." ucap Gisel jumawa.

"Anak kita, Yang." seloroh Eadit tak mau kalah.

"Mommy!" panggil Rion dengan menarik-narik baju Gisel.

"Iya sayang?"

"Dedek bayinya laki-laki atau pempuan?"tanya Rion dengan penasaran.

"Belum keliatan dong kan masih kecil, besok pas cek-up. Kakak Ion mau juga liat dedek?" tanyanya.

"Mau mau." jawabnya antusias, Rion pengen lihat adeknya apakah mirip dengan adeknya Yessy temannya.

Gisel mulai sekarang pun membiasakan memanggil Rion dengan sebutan kakak, agar ia terbiasa dan mengerti kalau dia akan punya adik dan menjadi kakak. Tentunya pelan-pelan dan tidak memaksa, memanggilnya dengan lembut dan penuh kasih sayang agar Rion tidak merasa tersisihkan.


..
Ah, akhirnya update juga.
Author mau ngucapin maaf karena belum bisa update. Dan untuk seminggu kemudian kurang lebih author bakal fokus untuk UAS. Jadi maaf kalau author ga bisa update dulu...

Semoga sehat dan selalu bahagia
Para pembaca budiman.

I BECOME MOM [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang